Ketum PSSI Erick Thohir janji benahi permasalahan sepak bola Indonesia
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berjanji akan melakukan pembenahan permasalahan sepak bola di dalam negeri, termasuk dalam penanganan Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Erick, usai menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat meminta masyarakat untuk bersabar dalam penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang tersebut.
"Satu-satu harus diselesaikan. Pelan-pelan kita cari lagi penegakan hukum seperti apa," kata Erick, yang juga merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Erick menjelaskan, secara pribadi ia juga telah melakukan sejumlah terobosan terkait masalah Tragedi Kanjuruhan dengan memberikan bantuan kepada para korban, dimana saat itu ia masih belum menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Namun, lanjutnya, langkah tersebut memang belum cukup sehingga ia akan melakukan sejumlah langkah lain terkait penanganan Tragedi Kanjuruhan. Namun, ia belum merinci langkah lain apa yang akan disiapkan.
"Untuk masalah Kanjuruhan sendiri, saya secara pribadi sudah melakukan terobosan, waktu itu sebelum menjadi Ketua Umum PSSI, saya memberikan bantuan, tetapi apakah cukup? Ya tidak," katanya.
Untuk saat ini, lanjutnya, PSSI masih fokus untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia, dengan tiga lokasi yakni Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Si Jalak Harupat Bandung.
"Kalau kita membicarakan Piala Dunia U-20 ini tinggal 79 hari," katanya.
Sebagai informasi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 akan diselenggarakan pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Pada Piala Dunia U-20 tersebut, akan diikuti oleh 24 negara, sama dengan penyelenggaraan sebelumnya.
Negara-negara yang sudah memastikan diri untuk mengikuti Piala Dunia U-20 tersebut antara lain adalah Indonesia sebagai tuan rumah, Italia, Prancis, Inggris, Slovakia, Honduras, Amerika Serikat, Guatemala, Uruguay, Brasil, dan Ekuador.
Erick, usai menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat meminta masyarakat untuk bersabar dalam penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang tersebut.
"Satu-satu harus diselesaikan. Pelan-pelan kita cari lagi penegakan hukum seperti apa," kata Erick, yang juga merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Erick menjelaskan, secara pribadi ia juga telah melakukan sejumlah terobosan terkait masalah Tragedi Kanjuruhan dengan memberikan bantuan kepada para korban, dimana saat itu ia masih belum menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Namun, lanjutnya, langkah tersebut memang belum cukup sehingga ia akan melakukan sejumlah langkah lain terkait penanganan Tragedi Kanjuruhan. Namun, ia belum merinci langkah lain apa yang akan disiapkan.
"Untuk masalah Kanjuruhan sendiri, saya secara pribadi sudah melakukan terobosan, waktu itu sebelum menjadi Ketua Umum PSSI, saya memberikan bantuan, tetapi apakah cukup? Ya tidak," katanya.
Untuk saat ini, lanjutnya, PSSI masih fokus untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia, dengan tiga lokasi yakni Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Si Jalak Harupat Bandung.
"Kalau kita membicarakan Piala Dunia U-20 ini tinggal 79 hari," katanya.
Sebagai informasi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 akan diselenggarakan pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Pada Piala Dunia U-20 tersebut, akan diikuti oleh 24 negara, sama dengan penyelenggaraan sebelumnya.
Negara-negara yang sudah memastikan diri untuk mengikuti Piala Dunia U-20 tersebut antara lain adalah Indonesia sebagai tuan rumah, Italia, Prancis, Inggris, Slovakia, Honduras, Amerika Serikat, Guatemala, Uruguay, Brasil, dan Ekuador.