Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik China, Zeekr, meluncurkan model SUV kompak yang seluruhnya listrik, Zeekr X, dengan mengincar pasar premium di China yang sebelumnya didominasi oleh produsen mobil Jerman.
Merek yang dimiliki oleh Geely tersebut juga berencana untuk menawarkan Zeekr X dan sedan listrik Zeekr 001 di Eropa Barat tanpa menyebutkan waktu pastinya.
Dengan harga awal 189.800 yuan (Rp408 juta) di China, Zeekr X menawarkan fitur seperti pengenalan wajah untuk membuka kunci mobil dan opsi untuk memiliki lemari pendingin di dalam mobil, kata Chief Executive Andy An dalam sebuah acara di kota Chen.
Perusahaan akan mulai mengirimkan Zeekr X di China mulai Juni dengan target pengiriman 40.000 unit tahun ini, kata An.
Baca juga: Zeekr bidik pasar Eropa lewat MPV listrik
Acara peluncuran model baru Zeekr tersebut diadakan sebelum pameran Auto Shanghai yang dijadwalkan berlangsung pada 18-27 April, di mana para produsen mobil seperti merek China Nio dan BMW dari Jerman diperkirakan akan memamerkan model terbaru mereka.
An mengatakan Zeekr akan memberikan lebih banyak detail tentang strategi penjualan di luar negeri pada acara itu. Setelah Eropa, Zeekr akan mengincar pasar Asia di luar China, kata An tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Produsen mobil listrik Zeekr yang dimiliki oleh Geely juga telah bersama-sama mengembangkan mobil listrik kecil untuk digunakan sebagai robotaxi dalam kemitraan dengan unit teknologi mobil otonom Waymo milik Alphabet.
An mengatakan Zeekr saat ini tidak memiliki rencana untuk menjual mobil listriknya langsung kepada konsumen di Amerika Serikat.
Produsen mobil listrik seperti Zeekr dan Nio telah mengambil pangsa pasar dari produsen mobil Jerman seperti Mercedes Benz dan BMW di China dengan meluncurkan model mobil listrik lebih cepat.
Baca juga: Mobil listrik Zeekr ingin lipatgandakan penjualan tahun ini
Dengan mengincar Eropa, Zeekr bergabung dengan sejumlah produsen mobil China lainnya yang telah menjual atau berencana untuk menghadirkan mobil listrik di pasar tersebut, termasuk BYD, Xpeng, dan merek MG milik SAIC.
Konsultan otomotif asal Prancis, Inovev, memperkirakan merek-merek China akan mewakili hingga 20 persen dari penjualan mobil listrik di Eropa pada tahun 2030.
Mobil listrik murni dan plug-in hybrid menyumbang 44 persen dari penjualan mobil premium pada kuartal pertama di China, berdasarkan data dari Asosiasi Produsen Mobil China.
Meskipun pendiri Geely, Eric Li, memiliki ambisi besar untuk Zeekr, namun saat ini Zeekr tertinggal dari pesaing mobil listrik di China.
Zeekr menjual 15.234 unit dari dua model yang ada yaitu sedan 001 dan MPV 009 pada kuartal pertama, menyumbang hanya 2 persen dari penjualan kendaraan listrik baterai di China.
Sebagai perbandingan, Nio menjual 31.041 kendaraan dalam periode yang sama sementara Tesla menjual 137.429 kendaraan. Zeekr bertujuan untuk menggandakan penjualan tahunan pada 2023 menjadi sekitar 140.000 kendaraan. Demikian disiarkan Reuters, Rabu (12/4).