Hasil SEA Games jadi tolak ukur untuk Olimpiade 2024

id menpora,sea games,tolak ukur,olimpiade 2024

Hasil SEA Games jadi tolak ukur untuk Olimpiade 2024

Presiden RI Joko Widodo (kanan) dan Menpora Dito Ariotedjo di sela acara pelepasan kontingan SEA Games ke-32 Kamboja di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023). ANTARA/Indra Arief Pribadi/aa.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan bahwa hasil SEA Games 2023 di Kamboja yang didapatkan para kontingen Indonesia nanti, ia harapkan akan menjadi tolak ukur untuk kejuaraan yang lebih besar yaitu Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.



Hal ini dikatakan Dito sapaan akrabnya saat berpidato dalam acara pengukuhan kontingen tim Indonesia untuk SEA Games 2023 di Lapangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Selasa pagi.



“Hasil SEA Games dapat menjadi tolak ukur untuk perjuangan menuju Olimpiade mendatang,” kata Dito.



Tidak hanya dalam ajang SEA Games, Dito juga mengatakan pada ajang Asian Games 2022 di Hangzhou, China yang diselenggarakan mulai 23 September nanti juga menjadi ajang target tim kontingen Indonesia menuju Olimpiade 2024.



"Multi-event SEA Games dan Asian Games dapat jadikan target antara menuju Olimpiade mendatang. Jadi sesuai semangat dari Ketua NOC, jadi target kita Olimpiade," jelasnya.



Dalam kesempatan yang sama, di kejuaraan terbesar se-Asia Tenggara itu, Dito berharap para atlet dapat mengerahkan kemampuan semaksimal mungkin agar meraih target.



“Maka berjuanglah, bertandinglah semaksimal mungkin dengan menjunjung tinggi sportivitas,” ucap Dito.



Berdasarkan laporan, Indonesia mengirimkan total 599 atlet yang didampingi pelatih dan ofisial tim sebanyak 230 orang.



Di ajang SEA Games ke-32 ini, tim Merah Putih mengikuti 31 cabang olahraga dari total 36 cabang olahraga yang diperlombakan.



Lebih lanjut, dalam pidatonya, Dito juga meminta maaf karena tidak dapat memberangkatkan lima cabang olahraga untuk SEA Games 2023 yaitu catur tradisional, floorball (bola lantai), sailing atau layar, petanque, dan tenis meja.



“Di sini saya juga mau mengucapkan mohon maaf jika memang tim yang sudah melalui berbagai proses ini, yang terbaik ini diputuskan berangkat,” ucap Dito.



"Tapi untuk yang tidak berangkat saya harap ini menjadi motivasi tambahan untuk kita memajukan lagi dan berangkat di event selanjutnya," sambungnya.



Terkhusus cabang olahraga tenis meja, pria 32 tahun itu mengatakan olahraga yang melibatkan dua atau empat pemain itu sedang diusahakan untuk tetap diberangkatkan.



"Secara administrasi di sini sudah lengkap dan siap. Ini tinggal administrasi di Kamboja saja. Insya Allah kita perjuangkan," kata Dito saat ditemui awak media.