Upaya pencarian 11 ABK hilang di Samudra Hindia dihentikan

id HNSI,ABK hilang,Cilacap,Kalteng,Upaya pencarian 11 ABK hilang di Samudra Hindia dihentikan

Upaya pencarian 11 ABK hilang di Samudra Hindia dihentikan

Dua ABK KM Serba Prima 8 yang selamat dari kebakaran, Nur Hasim dan Hari Setiawan (kaos hijau), tiba di Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap, Jumat (19/5/2023) dini hari. ANTARA/HO-Satpolair Polresta Cilacap


Lima hari terombang-ambing di laut, nelayan ini ditemukan selamat

Lima hari terombang-ambing di laut dengan bersandar pada perahu terbalik, Sugiyono (54) nelayan asal Watulimo, Trenggalek, akhirnya ditemukan selamat oleh nelayan lain, demikian informasi Basarnas Pos SAR Trenggalek, Jawa Timur.

"Alhamdulillah Pemerintah Pacitan, BPBD, nelayan dan kawan-kawan potensi SAR responsif sehingga Pak Sugiyono bisa tertangani dengan baik. Setelah berkoordinasi, kami lakukan penjemputan ke Pacitan. Kondisinya sehat dan sudah kami antarkan ke rumahnya," kata Koordinator Pos Sar Trenggalek, Yoni Fariza di Trenggalek, Jumat.

Insiden itu terjadi pada Senin (8/5) malam saat Sugiyono berangkat melaut seorang diri ke lepas Pantai Trenggalek, menuju dekat Pulau Solimo untuk mencari ikan sotong atau bus.

"Saat kejadian korban ini sudah sempat memancing dan mendapat satu ekor ikan sotong yang ditaruh di dalam boks styrofoam. Namun tak lama setelah itu terjadi cuaca buruk, badai dan muncul ombak besar yang menghantam perahunya sehingga terbalik. Kejadiannya malam hari,” imbuhnya.

Dalam situasi darurat itu, Sugiyono berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada bangkai perahunya yang terbalik.

Naas, saat peristiwa terjadi tidak ada kapal lain yang melintas sehingga tak ada yang menolong. Dalam kondisi darurat ia pun mengikatkan dirinya ke perahu yang terbalik itu agar tetap terapung.

"Selain itu Pak Sugiyono juga berusaha meminta bantuan dan berupaya mendayung dengan sekuat tenaga, karena masih bisa melihat tepi laut. Namun karena arus yang kuat, upaya itu gagal," papar Yoni.

Bahkan dia pun sempat terseret hingga ke arah barat laut hingga memasuki wilayah perairan di selatan Yogyakarta.

Selama beberapa hari dia tidak makan dan minum. Dia pun pasrah dan berharap ada perahu yang melintas.

"Kondisi badan yang semakin lemas membuat korban hanya bisa pasrah sambil berharap ada bantuan dari kapal yang melintas," katanya.

Hingga akhirnya pada hari ke lima, Sugiyono kembali terseret arus laut ke arah timur hingga berada di selatan Pacitan.

Saat itu keberadaan Sugiyono diketahui oleh ABK KM Putra Restu 01 yang sedang berangkat melaut. Setelah mengevakuasi korban, nakhoda kapal Suratno meminta bantuan KM Anugerah Samudra 01 untuk membawanya ke tepi.

"Akhirnya Pak Sugiyono diselamatkan oleh nelayan Pacitan dan dibawa ke Pelabuhan Ikan Tamperan. Pada saat diselamatkan korban dalam kondisi dehidrasi, bahkan tangannya itu seperti kaku karena lima hari di laut," kata Yoni.

Setelah dievakuasi ke darat, nelayan asa pesisir Teluk Prigi, Trenggalek ini kemudian segera dilarikan ke RSUD Pacitan untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sementara perahu Pak Sugiyono tak bisa diselamatkan. Karena tak kuat menahan arus dan pecah di tengah perjalanan saat ditarik oleh perahu dari nelayan Pacitan tersebut.