Dishanpang Kalteng ajak masyarakat bangga konsumsi pangan lokal sukseskan BBI
Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah mengajak masyarakat untuk bangga dan memprioritaskan mengonsumsi komoditas pangan lokal yang berasal dari Indonesia.
Untuk itu Dishanpang Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Kamis, menggelar pasar penyeimbang bersubsidi selama tiga hari ke depan dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Ini sebagai salah satu upaya sekaligus partisipasi kami dalam menyukseskan rangkaian Gernas BBI dan BBWI di Kalimantan Tengah selama beberapa hari ke depan," kata Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah Riza Rahmadi.
Dia menjelaskan, melalui kegiatan ini pihaknya mengajak masyarakat untuk mendukung serta mencintai produk lokal atau produk-produk yang dihasilkan dalam negeri.
"Kita tahu saat ini produk-produk yang berasal dari luar negeri, tak hanya sebatas pakaian, tas dan lainnya, namun juga komoditas sembako pun juga ada yang berasal dari luar negeri. Nah melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat untuk memprioritaskan dan tentunya bangga dengan komoditas lokal," tegasnya.
Baca juga: Disperpusip Kalteng manfaatkan MPLS tingkatkan minat baca siswa
Adapun dalam kegiatan yang dipusatkan di kawasan GPU Tambun Bungai Palangka Raya ini, Dishanpang menyediakan komoditas pangan seperti bawang merah, bawang putih, beras, gula pasir, minyak goreng, cabai, hingga telur ayam ras.
Alokasinya yakni bawang merah sebanyak 70 kilogram, bawang putih 70 kilogram, beras pera (karau) satu ton, beras pulen satu ton, gula pasir 500 kilogram, minyak goreng kemasan 500 liter, telur ayam ras 80 tray, serta cabai 20 kilogram.
Harga pangan setelah disubsidi, yakni bawang merah 36.000 per kilogram, bawang putih 40.000 per kilogram, beras pera Rp55.000 per lima kilogram, beras pulen Rp50.000 per lima kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter, telur ayam ras Rp55.000 per tray, serta cabai Rp35.000 per kilogram.
"Untuk mendukung komoditas pangan yang berasal dari dalam negeri ini, kalau bukan kita siapa lagi. Jadi ayo kita bangga serta prioritaskan pangan dalam negeri," tutupnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng integrasikan kurikulum pencegahan ekstremisme dalam lingkup pendidikan
Baca juga: OJK Kalteng berhasil tuntaskan puluhan pengaduan konsumen per Juni 2023
Baca juga: OJK Kalimantan Tengah: Sektor jasa keuangan terjaga stabil pada Mei 2023
Untuk itu Dishanpang Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Kamis, menggelar pasar penyeimbang bersubsidi selama tiga hari ke depan dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Ini sebagai salah satu upaya sekaligus partisipasi kami dalam menyukseskan rangkaian Gernas BBI dan BBWI di Kalimantan Tengah selama beberapa hari ke depan," kata Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah Riza Rahmadi.
Dia menjelaskan, melalui kegiatan ini pihaknya mengajak masyarakat untuk mendukung serta mencintai produk lokal atau produk-produk yang dihasilkan dalam negeri.
"Kita tahu saat ini produk-produk yang berasal dari luar negeri, tak hanya sebatas pakaian, tas dan lainnya, namun juga komoditas sembako pun juga ada yang berasal dari luar negeri. Nah melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat untuk memprioritaskan dan tentunya bangga dengan komoditas lokal," tegasnya.
Baca juga: Disperpusip Kalteng manfaatkan MPLS tingkatkan minat baca siswa
Adapun dalam kegiatan yang dipusatkan di kawasan GPU Tambun Bungai Palangka Raya ini, Dishanpang menyediakan komoditas pangan seperti bawang merah, bawang putih, beras, gula pasir, minyak goreng, cabai, hingga telur ayam ras.
Alokasinya yakni bawang merah sebanyak 70 kilogram, bawang putih 70 kilogram, beras pera (karau) satu ton, beras pulen satu ton, gula pasir 500 kilogram, minyak goreng kemasan 500 liter, telur ayam ras 80 tray, serta cabai 20 kilogram.
Harga pangan setelah disubsidi, yakni bawang merah 36.000 per kilogram, bawang putih 40.000 per kilogram, beras pera Rp55.000 per lima kilogram, beras pulen Rp50.000 per lima kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter, telur ayam ras Rp55.000 per tray, serta cabai Rp35.000 per kilogram.
"Untuk mendukung komoditas pangan yang berasal dari dalam negeri ini, kalau bukan kita siapa lagi. Jadi ayo kita bangga serta prioritaskan pangan dalam negeri," tutupnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng integrasikan kurikulum pencegahan ekstremisme dalam lingkup pendidikan
Baca juga: OJK Kalteng berhasil tuntaskan puluhan pengaduan konsumen per Juni 2023
Baca juga: OJK Kalimantan Tengah: Sektor jasa keuangan terjaga stabil pada Mei 2023