Disdik Kota Palangka Raya optimalkan implementasi kurikulum merdeka

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus mengoptimalkan implementasi kurikulum merdeka (IKM) di setiap sekolah yang berada di daerah setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani di Palangka Raya, Selasa, mengatakan pihaknya akan terus berusaha mengoptimalkan IKM pada tahun ini sudah berjalan dengan baik di setiap sekolah.

"Sistem pendidikan yang diterapkan tentunya juga sejalan dengan tujuan dari visi dan misi Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, maka dari itu atas komitmen tersebut akan terwujudnya lingkungan dan masyarakat cerdas," katanya.

Jayani mengungkapkan, berbagai terobosan dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan terus dilakukan oleh semua lini pendidikan. Baik dari sisi satuan pendidikan, maupun penyelenggara pendidikan.

Penerapan kurikulum merdeka, dimaksudkan untuk mengejar ketinggalan akibat dampak pandemi di tahun-tahun sebelumnya.

"Saat ini upaya ke arah peningkatan kualitas dan mutu pendidikan sudah semakin berjalan dengan baik untuk mengejar ketertinggalan selama pandemi tersebut," ucapnya.

Ditegaskan nya, terlepas dari itu kesiapan setiap sekolah dan satuan pendidikan terus didorong agar bisa menerapkan dengan baik kurikulum merdeka.

Untuk diketahui dalam kurikulum merdeka, maka cara mengajar dari para pendidik lebih disederhanakan pada prioritas dan kebutuhan dalam proses belajar mengajar.

"Artinya lebih kepada tujuan pembelajaran, sehingga proses belajar menjadi lebih sederhana. Tetapi yang terpenting peserta didik mampu menerima pembelajaran dengan baik dan efektif," bebernya.

Jayani menambahkan, pihaknya di Kota Palangka Raya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Hal tersebut menurutnya, sebagaimana yang disampaikan oleh wali kota, bahwa kualitas layanan pendidikan di Palangka Raya sudah begitu bagus dan tinggal dipertahankan.

"Pemkot Palangka Raya pun terus berupaya bahwa sekolah-sekolah penggerak akan menyalurkan kepada sekolah-sekolah lain yang bukan dari sekolah penggerak, untuk peningkatan kualitas," demikian Jayani yang juga mantan Kepala SMPN 1 dan 2 Palangka Raya.