Perjuangkan kuota putra lokal di FK UPR, Teras Narang usul bentuk Forum Peduli Pendidikan
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengusulkan pembentukan Forum Peduli dan Pemerhati Pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai upaya memperjuangkan kuota putra-putri lokal diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (FK UPR).
Usul tersebut disampaikan Teras Narang pada saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Forum Ormas Dayak Kalteng terkait rekruitmen mahasiswa FK UPR di Palangka Raya, Senin.
"Tetapi perlu diingat bahwa kerangka berpikir Forum Peduli dan Pemerhati Pendidikan itu berdasarkan rasionalitas dan kondisi yang ada, bukan emosional," ucapnya.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mengakui perlu ada suatu sikap keberpihakan dari berbagai pihak dalam memajukan sumber daya manusia (SDM) di provinsi ini. Keberpihakan tersebut tentunya harus bersifat terobosan dan melihat secara jujur kondisi SDM di provinsi ini.
Dia mengatakan perlu dilihat juga secara jujur apa yang menjadi penyebab putra-putri Kalteng belum dapat diterima menjadi mahasiswa di FK UPR. Apakah karena sarana dan prasarana di setiap sekolah di kabupaten/kota di provinsi ini belum sepenuhnya optimal, ataukah SDM pengajar perlu lebih ditingkatkan dan permasalahan lainnya.
"Itulah kenapa saya mengusulkan pembentukan Forum Peduli dan Pemerhati Pendidikan. Forum inilah nantinya yang turut membantu memberikan masukan, saran dan bahkan menginventarisasi kelemahan-kelemahan dunia pendidikan di Kalteng," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang siap dukung keseriusan Desa Papuyu III kembangkan mangrove
Senator asal Kalteng itu pun membenarkan bahwa dirinya telah menyurati Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, agar membuat kebijakan yang memberikan kuota minimal 30 persen bagi putra-putri lokal Kalteng diterima di FK UPR. Permintaan itu sebagai upaya menghadirkan pemerataan, sekaligus akses berkeadilan terhadap para pelajar di Kalteng melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri tertua di provinsi setempat.
Dia mengatakan bahwa kebijakan penyediaan kuota khusus di Fakultas Kedokteran UPR. Sebab, awal mula berdirinya Fakultas Kedokteran di UPR, merupakan salah satu upaya pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalteng, menyediakan wadah para pelajar lokal melanjutkan pendidikan kedokteran.
"Saya merupakan salah seorang yang turut menggagas ada atau berdirinya Fakultas Kedokteran di UPR. Saat itu saya masih menjadi Gubernur Kalteng. Jadi, sudah sewajarnya, bahkan seharusnya Kemenristekdikti membuat kebijakan khusus berupa kuota minimal 30 untuk mengakomodir pelajar di Kalteng," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang lepas Tim Ekspedisi Kahayan Mapala FE UPR
Baca juga: Tangkal pembelokan ideologi, pelajar di Kalteng harus terus tingkatkan kualitas
Baca juga: Kemendikbudristek diminta beri kuota khusus ke pelajar Kalteng kuliah di UPR
Usul tersebut disampaikan Teras Narang pada saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Forum Ormas Dayak Kalteng terkait rekruitmen mahasiswa FK UPR di Palangka Raya, Senin.
"Tetapi perlu diingat bahwa kerangka berpikir Forum Peduli dan Pemerhati Pendidikan itu berdasarkan rasionalitas dan kondisi yang ada, bukan emosional," ucapnya.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mengakui perlu ada suatu sikap keberpihakan dari berbagai pihak dalam memajukan sumber daya manusia (SDM) di provinsi ini. Keberpihakan tersebut tentunya harus bersifat terobosan dan melihat secara jujur kondisi SDM di provinsi ini.
Dia mengatakan perlu dilihat juga secara jujur apa yang menjadi penyebab putra-putri Kalteng belum dapat diterima menjadi mahasiswa di FK UPR. Apakah karena sarana dan prasarana di setiap sekolah di kabupaten/kota di provinsi ini belum sepenuhnya optimal, ataukah SDM pengajar perlu lebih ditingkatkan dan permasalahan lainnya.
"Itulah kenapa saya mengusulkan pembentukan Forum Peduli dan Pemerhati Pendidikan. Forum inilah nantinya yang turut membantu memberikan masukan, saran dan bahkan menginventarisasi kelemahan-kelemahan dunia pendidikan di Kalteng," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang siap dukung keseriusan Desa Papuyu III kembangkan mangrove
Senator asal Kalteng itu pun membenarkan bahwa dirinya telah menyurati Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, agar membuat kebijakan yang memberikan kuota minimal 30 persen bagi putra-putri lokal Kalteng diterima di FK UPR. Permintaan itu sebagai upaya menghadirkan pemerataan, sekaligus akses berkeadilan terhadap para pelajar di Kalteng melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri tertua di provinsi setempat.
Dia mengatakan bahwa kebijakan penyediaan kuota khusus di Fakultas Kedokteran UPR. Sebab, awal mula berdirinya Fakultas Kedokteran di UPR, merupakan salah satu upaya pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalteng, menyediakan wadah para pelajar lokal melanjutkan pendidikan kedokteran.
"Saya merupakan salah seorang yang turut menggagas ada atau berdirinya Fakultas Kedokteran di UPR. Saat itu saya masih menjadi Gubernur Kalteng. Jadi, sudah sewajarnya, bahkan seharusnya Kemenristekdikti membuat kebijakan khusus berupa kuota minimal 30 untuk mengakomodir pelajar di Kalteng," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang lepas Tim Ekspedisi Kahayan Mapala FE UPR
Baca juga: Tangkal pembelokan ideologi, pelajar di Kalteng harus terus tingkatkan kualitas
Baca juga: Kemendikbudristek diminta beri kuota khusus ke pelajar Kalteng kuliah di UPR