Kebakaran besar di Kotim renggut nyawa seorang pelajar
Sampit (ANTARA) - Musibah kebakaran besar terjadi di Jalan Iskandar Kelurahan Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, merenggut nyawa seorang pelajar.
"Kami sangat turut berduka cita dan sangat prihatin atas musibah ini. Kebakaran menimbulkan korban jiwa, seorang pelajar bernama Kevin Pratama siswa SMK," kata Camat Kota Besi, Gusti Mukafi di lokasi kejadian, Sabtu.
Musibah kebakaran itu terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Api dengan cepat membesar karena rumah warga terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Jarak rumah warga yang berdekatan juga membuat kebakaran dengan cepat meluas. Pemadaman kebakaran dilakukan dengan peralatan seadanya, termasuk mesin pompa air milik warga setempat.
Peristiwa yang terjadi cukup cepat itu membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri. Nahas dialami korban yang tidak sempat menyelamatkan diri karena api sudah membesar membakar rumah mereka.
Saat api berhasil dipadamkan, warga menemukan pelajar tersebut sudah tidak bernyawa dengan kondisi luka bakar cukup parah pada bagian kaki. Jenazah korban ditemukan di antara puing rumahnya, langsung dievakuasi.
Tangis warga pun pecah menyaksikan evakuasi jenazah pelajar yang dikenal mempunyai perangai yang baik itu. Warga dan pihak keluarga tidak menyangka anak itu menjadi korban musibah tersebut.
"Informasi pihak keluarga, rencananya dimakamkan hari ini. Kami turut berduka cita yang mendalam," ujar Gusti Mukafi yang juga datang ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa dan mendoakan almarhum.
Akibat musibah kebakaran tersebut, kata Gusti Mukafi, ada lima buah rumah hangus terbakar dan dua rumah terdampak atau rusak sebagian terkena api.
Saat ini korban kebakaran sebagian menumpang di rumah warga atau kerabat. Dapur umum sudah didirikan. Pemerintah Kecamatan Kota Besi juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk bantuan bagi korban kebakaran.
Sementara itu, kepolisian setempat sedang menyelidiki penyebab kebakaran itu. Lokasi kejadian juga sudah dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
Polisi juga masih mendalami kabar dugaan api berasal dari kamar korban. Sejumlah saksi juga akan dimintai keterangan untuk menelusuri kronologi kejadian, termasuk kabar bahwa ada warga yang sempat mendengar teriakan korban saat api berkobar hebat saat kejadian.
Baca juga: Musorprovlub KONI Kalteng ditegaskan belum ada hasil
Baca juga: Sekolah di pelosok Kotim bersemangat ikuti pengimbasan praktik baik IKM
Baca juga: Pemkab Kotim dorong KAHMI tingkatkan sumbangsih membantu pembangunan daerah
"Kami sangat turut berduka cita dan sangat prihatin atas musibah ini. Kebakaran menimbulkan korban jiwa, seorang pelajar bernama Kevin Pratama siswa SMK," kata Camat Kota Besi, Gusti Mukafi di lokasi kejadian, Sabtu.
Musibah kebakaran itu terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Api dengan cepat membesar karena rumah warga terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Jarak rumah warga yang berdekatan juga membuat kebakaran dengan cepat meluas. Pemadaman kebakaran dilakukan dengan peralatan seadanya, termasuk mesin pompa air milik warga setempat.
Peristiwa yang terjadi cukup cepat itu membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri. Nahas dialami korban yang tidak sempat menyelamatkan diri karena api sudah membesar membakar rumah mereka.
Saat api berhasil dipadamkan, warga menemukan pelajar tersebut sudah tidak bernyawa dengan kondisi luka bakar cukup parah pada bagian kaki. Jenazah korban ditemukan di antara puing rumahnya, langsung dievakuasi.
Tangis warga pun pecah menyaksikan evakuasi jenazah pelajar yang dikenal mempunyai perangai yang baik itu. Warga dan pihak keluarga tidak menyangka anak itu menjadi korban musibah tersebut.
"Informasi pihak keluarga, rencananya dimakamkan hari ini. Kami turut berduka cita yang mendalam," ujar Gusti Mukafi yang juga datang ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa dan mendoakan almarhum.
Akibat musibah kebakaran tersebut, kata Gusti Mukafi, ada lima buah rumah hangus terbakar dan dua rumah terdampak atau rusak sebagian terkena api.
Saat ini korban kebakaran sebagian menumpang di rumah warga atau kerabat. Dapur umum sudah didirikan. Pemerintah Kecamatan Kota Besi juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk bantuan bagi korban kebakaran.
Sementara itu, kepolisian setempat sedang menyelidiki penyebab kebakaran itu. Lokasi kejadian juga sudah dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
Polisi juga masih mendalami kabar dugaan api berasal dari kamar korban. Sejumlah saksi juga akan dimintai keterangan untuk menelusuri kronologi kejadian, termasuk kabar bahwa ada warga yang sempat mendengar teriakan korban saat api berkobar hebat saat kejadian.
Baca juga: Musorprovlub KONI Kalteng ditegaskan belum ada hasil
Baca juga: Sekolah di pelosok Kotim bersemangat ikuti pengimbasan praktik baik IKM
Baca juga: Pemkab Kotim dorong KAHMI tingkatkan sumbangsih membantu pembangunan daerah