Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meminta bidan di daerah ini terus meningkatkan kemampuan sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
"Sumber daya manusia (SDM) berkualitas dimulai sejak periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Peran bidan merupakan kekuatan inti dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA). Melalui pelayanan kesehatan tersebut, bidan secara langsung menjadi pengawal bagi terciptanya generasi yang sehat dan berkualitas," kata Sekretaris Daerah Fajrurrahman di Sampit, Minggu.
Harapan itu disampaikannya saat menghadiri peringatan hari ulang tahun ke-72 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2023.
Fajrurrahman berharap, IBI dapat terus tumbuh, berkembang dan meningkatkan kualitas, baik dalam kematangan organisasi maupun dalam melayani masyarakat.
IBI diharapkan mampu terus bersaing dan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan, terlebih di bidang kehamilan, persalinan, ibu nifas, anak dan balita karena teknologinya selalu berkembang.
HUT ke-72 IBI mengangkat tema satukan langkah dalam transformasi kesehatan untuk penguatan pelayanan kebidanan berkesinambungan berbasis bukti, perjalanan panjang profesi bidan mewujudkan generasi unggul menuju Indonesia maju.
Baca juga: Pemkab Kotim pasok air bersih atasi krisis air di wilayah selatan
Pemerintah daerah mendukung dan mendorong IBI untuk dapat terus berkiprah dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak.
"Pembangunan Indonesia 2020-2024, salah satunya bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu SDM yang sehat, cerdas, adaptif, terampil dan berkarakter," ujar Fajrurrahman.
Dia menambahkan, keberadaan bidan dalam tim pendamping keluarga, menempati peran sentral dalam pendampingan keluarga.
Bidan sebagai mitra profesional pemerintah dan menjalankan peran perpanjangan tangan negara dalam melaksanakan pelayanan pencegahan stunting, melalui pendampingan kesehatan, gizi, KB hingga persoalan lingkungan kepada sasaran percepatan penurunan stunting.
Saat ini stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan. Tidak sekadar masalah fisik seseorang, tetapi akan meluas menjadi masalah nasional dengan kehilangan generasi (lost-generation), sekaligus menjadi beban yang semakin membesar jika tidak dihentikan.
Peran bidan tidak hanya sebatas memberikan pelayanan kebidanan, namun juga mengelola pelayanan, menjadi penyuluh dan konselor, pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik, penggerak peran serta masyarakat, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat.
Peran bidan sulit untuk digantikan oleh tenaga kesehatan lainnya, terutama dalam pemeriksaan kehamilan dan persalinan, khususnya dalam pemberian pelayanan secara langsung dan edukasi kepada ibu.
"Bidan memiliki peran strategis dalam penyelamatan ibu dan bayi, yakni mulai masa pra kehamilan, memasuki masa kehamilan, masa melahirkan, dan pasca melahirkan. Dalam hal ini, ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari bidan, dapat menerima informasi cukup dan pelayanan yang baik, jika para bidan memiliki kompetensi yang baik," demikian Fajrurrahman.
Baca juga: Udara pagi di Sampit masuk kategori sangat tidak sehat
Baca juga: Isak tangis iringi penghormatan terakhir untuk Ketua Fraksi Golkar DPRD Kotim
Baca juga: Ketua Fraksi Golkar DPRD Kotim tutup usia