Enggan bertugas di pelosok jadi penghambat pemerataan tenaga medis di Kalteng

id Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, DPRD Kalimantan Tengah, Duwel Rawing, DPRD kalteng, kalteng, Kalimantan Tengah

Enggan bertugas di pelosok jadi penghambat pemerataan tenaga medis di Kalteng

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing. ANTARA/Jaya WM.

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah membidangi pendidikan dan kesehatan Duwel Rawing menyatakan bahwa ketersediaan tenaga medis di pelosok-pelosok provinsi ini, masih menjadi tantangan sekaligus kendala pemerintah dalam memberikan dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Informasinya banyak tenaga medis yang masih enggan bertugas di pelosok-pelosok akibat keterbatasan akses infrastruktur jalan maupun listrik serta jaringan telekomunikasi, kata Duwel Rawing di Palangka Raya, kemarin.

"Jadi memang keengganan itu yang membuat sekaligus menghambat pemerataan tenaga medis di provinsi ini. Kami berharap pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota bisa mencari solusinya," ucap dia.

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini mengaku, dirinya bersama pimpinan dan anggota Komisi III lainnya, tak pernah bosan untuk mengingatkan sekaligus meminta pemerataan tenaga medis tersebut. Sebab, permasalahan ketiadaan tenaga kesehatan di sejumlah desa, khususnya di pelosok-pelosok provinsi ini, selalu jadi keluhan masyarakat.

"Keberadaan tenaga medis ini penting bagi masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Tetapi masih ada saja desa yang belum memiliki tenaga kesehatan. Kondisi ini membuat kami sedih," kata Duwel.

Baca juga: DPRD Kalteng minta jalan ke objek wisata lebih diperhatikan

Menurut mantan Bupati Katingan dua periode itu, tenaga kesehatan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan yang harus dapat dipenuhi oleh pemerintah. Apabila tidak ada tenaga medis di suatu desa, maka pelayanan kesehatan dipastikan tidak akan terlaksana dengan baik dan membuat masyarakat menjadi kesusahan ketika mengalami sakit.

"Apalagi lokasi desa yang jauh dari pusat layanan kesehatan, tentunya akan semakin mempersulit masyarakat mendapatkan pengobatan saat sakit. Jadi, kami berharap permasalahan belum meratanya penyebaran tenaga medis di provinsi ini, dapat segera teratasi demi optimalnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat," demikian Duwel.

Baca juga: DPRD Kalteng berharap kepercayaan masyarakat terhadap TNI tetap terjaga

Baca juga: Legislator Kalteng sebut upaya menangani karhutla sudah optimal

Baca juga: DPRD Kalteng cek amdal perusahaan tambang di Kapuas