Pj Bupati Lamandau : Tim Kewaspadaan Dini diharapkan mitigasi berbagai ancaman

id pemkab lamandau, lamandau, nanga bulik

Pj Bupati Lamandau : Tim Kewaspadaan Dini diharapkan mitigasi berbagai ancaman

Penjabat Bupati Lamandau Lilis Suriani. (ANTARA/HO-Pemkab Lamandau)

Nanga Bulik (ANTARA) - Pj Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Lilis Suriani berharap Tim Kewaspadaan Dini Kabupaten setempat bisa melakukan mitigasi terhadap berbagai ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan dalam bidang politik, sosial, pertahanan, keamanan dan ketertiban masyarakat yang dapat mengancam stabilitas nasional, khususnya di wilayah tersebut.

“Tim kewaspadaan Kabupaten Lamandau diharapkan mampu mendeteksi semua ancaman, mulai dari ancaman bencana hingga gangguan keamanan di tengah masyarakat,” ucap Lilis Suriani di Nanga Bulik, Selasa.

Hal ini ia sampaikan saat memimpin Rapat Tim Kewaspadaan Dini Kabupaten Lamandau tahun 2023, di Aula Setda setempat. Kegiatan ini digelar oleh Pemerintah Daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Turut Hadir Kepala Kesbangpol, Kasat Intel Polres Lamandau, Pasi Intel Kodim 1017 Lamandau, Kasi Intel Kejari Lamandau, Anggota Badan Intelijen Negara Wilayah Lamandau.

Sebagai Penjabat Bupati Lamandau yang baru, Lilis Suriani menyatakan dirinya akan berusaha menjalankan tugas sebaik baiknya, tentunya dengan saling bersinergi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

Sejumlah poin perihal keamanan dan ketertiban daerah juga menjadi pembahasannya, antara lain terkait dengan kebakaran lahan yang terjadi di salah satu wilayah yang ada di Kabupaten Lamandau, bahwa diperlukan terobosan yang dilakukan agar kebakaran lahan tidak terulang.

Selain itu, sehubungan dengan bencana banjir, ia juga menyampaikan bahwa harus ada deteksi dini yang dilakukan saat memasuki musim penghujan untuk mencegah banjir.

Lebih lanjut, Lilis Suriani menyampaikan kaitan dengan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun 2024, diharapkan dapat berjalan dengan baik, kondusif, dan aman, masyarakat juga menggunakan haknya dan jangan sampai terprovokasi.

“Kita harus bersatu padu dan masyarakat tidak boleh terprovokasi sehingga masyarakat tidak terpecah belah baik itu antar agama, suku, ras dan lain lainnya”, demikian Lilis Suriani.