Negara pulau dan kepulauan paling rentan perubahan iklim

id Jokowi,Kalteng,KTT AIS

Negara pulau dan kepulauan paling rentan perubahan iklim

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Sao Tome and Principe Patrice Trovoada (kiri) saat pertemuan bilateral KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/10/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT AIS Forum 2023/Jessica Wuysang/nym. (Jessica Wuysang/Jessica Wuysang)

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan negara-negara pulau dan kepulauan yang tergabung dalam KTT Archipelagic and Island State (AIS) merupakan negara yang paling rentan terdampak perubahan iklim.

"Jadi, negara kepulauan dan negara pulau ini adalah negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim," kata Presiden Widodo dalam keterangannya usai menutup KTT AIS di Bali, Rabu.

Menurut Presiden, dibutuhkan inovasi dan teknologi untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Jokowi menambahkan AIS Forum mendorong pengembangan inovasi yang mencakup empat area kerja sama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, implementasi ekonomi biru, perlindungan ekosistem laut, dan kemajuan tata kelola laut yang baik.

"Dan sebagai negara kepulauan tentu ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat karena laut adalah sumber kehidupan, utamanya nelayan. Dan inovasi yang ditemukan dapat kita terapkan. Saya kira yang paling penting itu," jelasnya.

Dalam paparannya, Presiden Jokowi menjelaskan pelaksanaan KTT AIS merupakan salah satu komitmen Indonesia untuk bekerja sama di level yang lebih tinggi, serta menjadi organisasi internasional dalam melakukan langkah-langkah konkret untuk penanganan isu kawasan dan isu dunia, serta untuk terus menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan negara-negara kepulauan.

KTT AIS sepakat untuk memegang prinsip solidaritas kesetaraan dan inklusivitas sebagai landasan bersama dalam bekerja sama.