Kaesang ajak Gibran gabung PSI

id Kaesang Pangarep,Gibran Rakabuming ,psi

Kaesang ajak Gibran gabung PSI

Arsip-Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto (kempat kanan) bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (tengah), Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo Priyono (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Glora Anis Matta (kedua kanan), Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (kempat kiri), Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana (ketiga kiri), Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kedua kiri), Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus (kiri), Sekjen PAN Eddy Soeparno (kanan) berfoto bersama usai mengikuti acara deklarasi Konser Pilpres Santuy Ojo Rungkad di Jakarta, Selasa (24/10/2023). Partai Solidaritas Indonesia secara resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai capres dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dalam Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep sudah mengajak kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, untuk bergabung ke partai naungannya.

Kaesang mengajak Gibran karena saat ini status keanggotaan kakak sulungnya di PDI Perjuangan tidak jelas selepas wali kota Surakarta itu menjadi bakal cawapres mendampingi bakal capres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Pak Wali (Gibran) kan jawabannya gitu. Mas mau nggak (gabung PSI)? Mas wali? Ya, jawabannya cuma, ya. Udah, cuma gitu," kata Kaesang usai mengunjungi posko organ relawan Jokowi, Timbul Sehati Indonesia, di Jalan Penjernihan Dalam, Bendungan Hilir, Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Partai Golkar juga berharap Gibran mau bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu di tengah ketidakjelasan statusnya di PDI Perjuangan.

Baca juga: FOKSI nyatakan bergabung ke PSI

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan pihaknya masih menunggu etika politik dari Gibran Rakabuming Raka untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan.

Etika tersebut dinilai diperlukan setelah putra sulung Presiden Joko Widodo itu menjadi bakal cawapres yang diusung KIM.

"Jadi, tanpa adanya surat resmi pemberhentian Mas Gibran dari DPP PDI Perjuangan, maka sesungguhnya secara etika politik, dari dalam hatinya, dan dari penilaian publik Mas Gibran sudah keluar dari PDI Perjuangan itu sendiri," kata Basarah.

Keputusan Gibran maju sebagai bakal cawapres yang diusung KIM itu melenceng dari garis keputusan PDI Perjuangan.

Baca juga: Kaesang ingatkan berpolitik harus "santuy" dan jangan saling hujat

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh DPI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

KPU RI telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Airlangga Hartarto - Kaesang bahas kerja sama politik

Baca juga: Ketum PSI Kaesang akui lebih senang kalau Gibran masuk PSI

Baca juga: Kaesang tanggapi putusan MK terkait potensi Gibran maju cawapres