Jakarta (ANTARA) - Di China, beberapa waktu yang lalu terjadi kecelakaan yang merenggut tiga nyawa pengguna Aito M7, sebuah kendaraan SUV hasil kolaborasi Seres dan juga Huawei.
Dalam kejadian ini, banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana sistem keselamatan aktif itu bekerja. Seorang anggota keluarga penumpang M7 Plus yang tewas dalam kecelakaan itu bertanya, mengapa sistem pengereman darurat otomatis (AEB) tidak berfungsi pada saat ini.
Bahkan dalam unggahan yang telah dihapus, Huawei mengklaim bahwa mobil tersebut telah dilengkapi dengan sistem yang dikembangkan oleh Bosch dan SUV tersebut melaju lebih cepat daripada yang dirancang untuk berfungsi. Namun pemasok asal Jerman itu membantah memberikan sistem keselamatan pada M7 Plus.
Baca juga: Huawei Aito M5 catatkan 6 ribu pesanan selama peluncuran
Pihak keluarga juga menegaskan bahwa pintu dari kendaraan ini tidak terbuka setelah kecelakaan terjadi, sehingga menghambat upaya untuk mengeluarkan penumpang dari kendaraan.
Tidak hanya keluarga korban, pertanyaan lain juga datang dari masyarakat yang menggunakan kendaraan tersebut. mereka menanyakan mengenai kinerja airbag yang tidak bekerja dengan baik.
Sehingga, seorang veteran industri otomotif yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Caixin bahwa industri otomotif China harus memerlukan lebih banyak transparansi mengenai merek mana yang menyediakan dan apa yang akan diberikan ketika kolaborasi terjadi.
Tanpa hal ini, akan menjadi kerumitan ketika kejadian tersebut berulang dan akan semakin tidak jelas siapa yang harus dicari jawabannya ketika terjadi kesalahan, dan bisa membuat pihak yang bersalah menghindari pertanggungjawaban.
Insiden ini masih dalam penyelidikan, dan Aito berkomitmen untuk bekerja sama dengan polisi. untuk mengusut kejadian yang merenggut nyawa konsumen perusahaan tersebut.
“Kami secara aktif berkolaborasi dengan departemen polisi lalu lintas setempat untuk menyelidiki kecelakaan tersebut, menyediakan semua data yang diperlukan untuk menentukan penyebabnya dan menawarkan dukungan penuh kepada keluarga mereka yang terlibat.” kata perusahaan itu seperti dilaporkan oleh CarsCoops, Minggu (5/5) waktu setempat.
“Kami sangat berduka atas jatuhnya korban dalam kecelakaan tersebut dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban. Menurut peraturan manajemen akses data platform nasional, kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan 115 km/jam pada saat kecelakaan terjadi. Airbag mengembang secara normal, dan power battery packberfungsi seperti yang diharapkan,” tambah pernyataan perusahaan.