CEO TikTok akan bertemu kepala antimonopoli Uni Eropa
Jakarta (ANTARA) - CEO TikTok Shou Zi Chew akan bertemu dengan kepala industri Uni Eropa Thierry Breton, kepala digital Uni Eropa Vera Jourova, dan kepala antimonopoli Uni Eropa Didier Reynders di Brussels, Belgia, pekan ini.
Kunjungan Chew, yang merupakan kunjungan keduanya ke Brussels, dilakukan di tengah peningkatan pengawasan regulasi terhadap peran TikTok dalam penyebaran disinformasi setelah serangan Hamas terhadap Israel bulan lalu dan perang Israel-Hamas di Gaza, seperti disiarkan Reuters, Sabtu (4/11).
Chew akan bertemu dengan Breton pada tanggal 6 November dan Jourova serta Reynders pada tanggal 7 November, kata juru bicara TikTok.
Dia akan memberi komisioner-komisioner tersebut pembaruan tentang rezim keamanan data TikTok yang disebut "Project Clover" yang mulai menyimpan data pengguna Eropa secara lokal tahun ini, kata juru bicara TikTok.
TikTok memiliki pusat data di Dublin, Irlandia, dan sedang membangun dua pusat data lagi di Irlandia dan Norwegia.
Chew juga akan memberi mereka informasi tentang kepatuhan perusahaan terhadap peraturan konten daring UE yang baru dikenal sebagai Digital Services Act yang mewajibkan Big Tech untuk melakukan lebih banyak hal dalam melawan konten daring ilegal dan berbahaya di platform mereka, kata juru bicara tersebut.
Bulan lalu, Breton memberi TikTok batas waktu hingga 25 Oktober untuk memberikan informasi tentang langkah-langkah tanggap krisisnya. Dia juga memerintahkan perusahaan tersebut memberikan rincian pada tanggal 8 November tentang bagaimana cara melindungi integritas pemilu dan minoritas secara daring di platformnya.
Penerjemah: Fathur Rochman
Kunjungan Chew, yang merupakan kunjungan keduanya ke Brussels, dilakukan di tengah peningkatan pengawasan regulasi terhadap peran TikTok dalam penyebaran disinformasi setelah serangan Hamas terhadap Israel bulan lalu dan perang Israel-Hamas di Gaza, seperti disiarkan Reuters, Sabtu (4/11).
Chew akan bertemu dengan Breton pada tanggal 6 November dan Jourova serta Reynders pada tanggal 7 November, kata juru bicara TikTok.
Dia akan memberi komisioner-komisioner tersebut pembaruan tentang rezim keamanan data TikTok yang disebut "Project Clover" yang mulai menyimpan data pengguna Eropa secara lokal tahun ini, kata juru bicara TikTok.
TikTok memiliki pusat data di Dublin, Irlandia, dan sedang membangun dua pusat data lagi di Irlandia dan Norwegia.
Chew juga akan memberi mereka informasi tentang kepatuhan perusahaan terhadap peraturan konten daring UE yang baru dikenal sebagai Digital Services Act yang mewajibkan Big Tech untuk melakukan lebih banyak hal dalam melawan konten daring ilegal dan berbahaya di platform mereka, kata juru bicara tersebut.
Bulan lalu, Breton memberi TikTok batas waktu hingga 25 Oktober untuk memberikan informasi tentang langkah-langkah tanggap krisisnya. Dia juga memerintahkan perusahaan tersebut memberikan rincian pada tanggal 8 November tentang bagaimana cara melindungi integritas pemilu dan minoritas secara daring di platformnya.
Penerjemah: Fathur Rochman