DPRD Palangka Raya apresiasi BPBD rutin kerja bakti antisipasi banjir

id DPRD PAlangka Raya,Sigit Widodo ,BPBD Palangka Raya,Kalteng,Palangka Raya,Berlianto

DPRD Palangka Raya apresiasi BPBD rutin kerja bakti antisipasi banjir

Anggota DPRD Kota Palangka Raya Sigit Widodo. ANTARA/Adi Wibowo 

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit Widodo mengapresiasi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota setempat yang rutin melaksanakan kerja bakti di sejumlah titik untuk antisipasi banjir. 

"Kerja bakti yang dilakukan BPBD Kota Palangka Raya secara rutin itu sangat baik, sehingga mengantisipasi terjadinya banjir akibat penurunan fungsi drainase di sejumlah titik," kata Sigit Widodo di Palangka Raya, Selasa. 

Sigit juga mengajak seluruh masyarakat di daerah setempat agar mengantisipasi bahaya banjir, karena saat ini daerah setempat sudah memasuki musim hujan. 

Jangan sampai ketika hujan turun deras dan drainase yang berada di pemukiman warga mengalami penurunan fungsi dan membuat rumah warga banjir, sebaiknya antisipasi terlebih dahulu agar hal yang di khawatirkan tidak melanda daerah mereka. 

"Mari bersihkan sedimen drainase yang bisa menyebabkan banjir. Kalau sudah diantisipasi tentunya masyarakat tidak akan mengalami yang namanya banjir," ucapnya.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Berlianto, mengungkapkan bahwa dalam seminggu terakhir, berbagai lokasi di Kota Cantik telah menjadi fokus kegiatan kerja bakti dari pihaknya.

Titik-titik yang telah mendapatkan perhatian serius melibatkan Jalan Antang, Jalan B Koetin, Jalan R A Kartini, Jalan Cempaka, Jalan Beruk Angis, dan Jalan Letkol Sethadji.

Tim BPBD Kota Palangka Raya bekerja bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat untuk membersihkan saluran air dan drainase guna memastikan fungsi optimalnya.

"Langkah tersebut diambil sebagai bentuk upaya pencegahan genangan air di sejumlah ruas jalan. Dengan membersihkan saluran air dan drainase, kami berharap dapat mengurangi risiko terjadinya genangan air yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat," demikian Berlianto.