Kini TikTok berevolusi jadi YouTube

id Tiktok, YouTube

Kini TikTok berevolusi jadi YouTube

FILE PHOTO: A TikTok logo is displayed on a smartphone in this illustration taken January 6, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo (REUTERS/Dado Ruvic) (REUTERS/Dado Ruvic/Dado Ruvic)

Jakarta (ANTARA) - Platform video vertikal TikTok kini menginginkan pengguna memutar ponsel mereka dan mulai merekam video horisontal dan berdurasi panjang.

TikTok tampaknya memberikan insentif kepada para kreator konten untuk mulai mengunggah video horisontal yang berdurasi lebih dari satu menit, menurut kreator @candicedchap dan @kenlyealtumbiz, sebagaimana disiarkan laman The Verge, Selasa.

TikTok mengatakan akan "meningkatkan" video-video ini dalam waktu 72 jam setelah diunggah. Kreator yang telah menggunakan TikTok selama lebih dari tiga bulan akan memenuhi syarat untuk mendapatkan peningkatan jumlah penonton, selama video tersebut bukan iklan atau dari partai politik.

Baca juga: AMG dan TikTok bermitra untuk perluas jangkauan konten

“YouTube-isasi” TikTok telah terjadi untuk sementara waktu. Platform ini sedang menguji video berdurasi 30 menit, dan itu terjadi hanya beberapa bulan setelah mulai memperluas durasi video hingga 15 menit.

Sebagian besar video YouTube cenderung berdurasi 10 menit atau lebih (bayangkan vlog "satu hari dalam kehidupanku”) untuk alasan monetisasi daripada konten berdurasi pendek yang menjadi ciri khas TikTok.

Ini bukan pertama kalinya TikTok mendorong asetnya yang paling berharga, yaitu para kreator, untuk mengunggah lebih banyak konten seperti YouTube di platform ini.

Program Paywall barunya, Series, memungkinkan pengguna membuat koleksi video, hingga 20 menit, untuk pelanggan berbayar. Para kreator bisa menetapkan harga mulai dari 1 dolar Amerika Serikat (USD) hingga 190 USD atau sekitar Rp3 juta (kurs saat ini).

Baca juga: Peloton akan bawa konten ke TikTok dalam kemitraan eksklusif

Dengan video horisontal dan preferensi yang meningkat untuk konten yang lebih panjang, pembuat konten mungkin tergoda untuk mengunggah kembali materi YouTube mereka.

Meskipun YouTube, atau setidaknya YouTube Shorts, masih membayar kreator lebih banyak, mengulang konten yang sama di berbagai platform sudah terjadi. YouTube, di sisi lain, memperkenalkan lebih banyak fitur sehingga akan terasa lebih seperti TikTok.

Jika telah tersedia, TikTok horizontal akan terlihat bagus di aplikasi iPad yang telah diubah.