Harapan Apple ciptakan mobil listrik 'I Car' pupus di 2024

id Apple, i car,mobil listrik

Harapan Apple ciptakan mobil listrik 'I Car' pupus di 2024

Apple i Car, mobil impian perusaahan teknologi yang harus terhenti di 2024. (ANTARA/Apple)

Jakarta (ANTARA) - Apple dikabarkan telah menghentikan proyek ambisi mereka yang sudah dijalankan selama satu dekade untuk menghasilkan kendaraan masa depan dengan desain yang futuristik, yakni Apple I car.

CarsCoops pada Rabu mengabarkan bahwa Apple memilih untuk menghentikan proyek otomotifnya dan menginstruksikan karyawan yang terlibat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Meski mobil ini tidak pernah diumumkan secara resmi kepada dunia, laporan menunjukkan bahwa Apple mulai mengerjakan kendaraan listrik tersebut sudah sejak dari tahun 2014.

Baca juga: Analis nilai LG Group akan jadi mitra yang baik untuk mobil Apple

Baca juga: Nissan isyaratkan kerja sama dengan Apple Car?


Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut memiliki ambisi besar untuk mobil masa depan itu, dengan tujuan melengkapinya dengan navigasi yang diaktifkan dengan suara, kemampuan otonom, fitur tercanggih dan juga desain mewah.

Orang terdekat dari perusahaan tersebut menyebutkan bahwa proyek gagal ini telah menelan biaya miliar dolar dan itu tentunya bukan angka yang sedikit.

Selama proyek ambisi dari Apple itu berlangsung, setidaknya terdapat 2.000 orang terlibat dalam keahliannya masing-masing.

Meski proyek ini memiliki SDM yang cukup banyak, sebagian dari karyawan ini akan diperkirakan akan dipindahkan ke proyek lain, khususnya di divisi kecerdasan buatan, di mana AI generatif telah menjadi prioritas utama bagi Apple.

Putusan untuk menghentikan proyek besar ini, dikarenakan kurangnya dukungan dari orang paling berpengaruh di perusahaan tersebut. Sehingga saat ini, Apple sedang mengurangi ambisinya untuk mempercepat pengembangan iCar atau membatalkannya sama sekali. Sehingga para eksekutif puncak di perusahaan tersebut dilaporkan membuat keputusan untuk menghentikan proyek tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Keputusan ini diambil di tengah kenaikan suku bunga, yang telah menimbulkan kekhawatiran mengenai keterjangkauan di kalangan pembeli kendaraan listrik dan memicu kekhawatiran akan tantangan profitabilitas bagi perusahaan rintisan.

Selain itu, serangkaian kecelakaan besar telah merusak kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan otonom.