Dalam laga ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua Grup F yang dimenangkan Indonesia dengan skor 1-0 itu, Hokky diturunkan sebagai starter. Ia bermain sebagai penyerang tengah dengan diapit dua penyerang sayap, Rafael Struick dan Witan Sulaeman.
Namun, apa yang ditampilkan Hokky sejak menit pertama jauh dari harapan dan imbasnya ia kemudian ditarik keluar pada babak kedua dan STY memasukkan Egy Maulana Vikri yang akhirnya menjadi pencetak gol kemenangan.
Baca juga: Gol Egy Maualana bawa Indonesia petik kemenagan perdana usai tundukkan Vietnam
Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan alasan memasukkan Hokky sejak awal adalah karena itu merupakan bagian dari taktiknya.
“Jika ditanya, 'kenapa Hokky jadi starter?', ya bingung juga saya harus jawab apa karena itu taktik dari saya juga,” kata STY pada jumpa pers usai laga di SUGBK, Kamis malam.
Ia kemudian meminta masyarakat untuk tidak menjatuhkan mental Hokky yang baru saja tampil buruk melawan Vietnam itu.
Baca juga: STY akui permainan timnas pada babak pertama kurang kompak
Hal ini dikarenakan menurutnya, di usianya yang masih muda yaitu 19 tahun, Hokky adalah striker muda Indonesia yang masih dapat berkembang jauh ke depannya.
"Soal Hokky, ya Hokky pemain muda dan masih banyak potensi. Jadi mohon beri pertanyaan biar pemain itu bisa berkembang, bukan untuk menjatuhkannya dan menjadi kecil hati," ucap STY.
Striker bertinggi badan 1,82 meter itu saat ini telah mengemas empat gol dari 26 penampilannya bersama PSS musim ini.
Untuk di timnas senior, Hokky memiliki lima cap dengan catatan dua gol dan satu assist yang ia lesatkan ke gawang Brunei Darussalam pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran pertama pertengahan Oktober tahun lalu.
Baca juga: STY optimistis lawan Vietnam meski beberapa pemain cedera
Baca juga: Latihan perdana timnas Indonesia U-20 belum lengkap