Sekolah di Palangka Raya kenalkan Pancasila melalui karnaval busana adat
Palangka Raya (ANTARA) - Taman Kanak-kanak (TK) Darul Istiqomah Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengenalkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika melalui karnaval busana adat.
"Selain merupakan bagian dari implementasi pengenalan Pancasila dan program profil pelajar Pancasila, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan adat dan budaya di Indonesia kepada anak usia dini," kata Kepala Sekolah TK Darul Istiqomah Umi Salamah melalui pernyataan yang diterima Senin.
Dia mengatakan, kegiatan yang diikuti puluhan peserta didik ini rutin diselenggarakan setiap tahun bersama seluruh orang tua dan wali murid.
Wanita yang biasa disapa Bunda Umi ini menerangkan, karnaval tahun ini dilaksanakan pada Sabtu (10/5) ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kartini.
Ia menambahkan, sebagaimana diketahui Profil Pelajar Pancasila sesuai visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Yang memiliki enam ciri utama yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif," katanya.
Enam ciri tersebut juga selaras dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Baca juga: Kemenkumham Kalteng sosialisasikan pendaftaran perseroan perorangan pada UMKM
Dia berharap, kegiatan yang berpusat di sekitar Jalan Papuyu, Palangka Raya ini dapat memberikan kesan yang mendalam kepada para peserta didik, sehingga mampu mendorong terbentuknya karakter generasi emas yang berbudaya dan berkarakter.
"Melalui karnaval tersebut, pihak sekolah juga berupaya memberikan pengalaman pelestarian budaya dengan cara yang menarik dan menyenangkan," katanya.
Kegiatan ini diikuti peserta didik Kelas A dan B dengan didampingi orang tua dan wali murid. Masing-masing peserta didik menggunakan pakaian adat dan batik dari berbagai suku dan daerah.
"Sehingga kegiatan dengan rute yang tidak jauh ini mampu menarik perhatian dan apresiasi dari masyarakat sekitar," katanya.
Serli Wulandari seorang orang tua siswa mengatakan, kegiatan ini cukup menarik untuk memberikan wawasan budaya kepada anak sejak usia dini.
Melalui kegiatan ini, buah harinya dapat mengenali bahwa ternyata selain pakaian yang digunakan sehari-hari, juga ada pakaian adat sebagai bagian dari warisan leluhur.
"mengenalkan adat dan budaya harus dilakukan sejak dini, agar melekat sebagai karakter anak, apalagi di era digital dimana modernisasi pakaian lebih mudah diterima anak-anak melalui game atau gadget," kata Serli.
Baca juga: Palangka Raya terus kembangkan budi daya perikanan bioflok
Baca juga: 1.449 peserta jalani tes psikologi seleksi penerimaan anggota Polri
Baca juga: DPRD ajak masyarakat sambut tamu UCI MTB dengan penuh persahabatan
"Selain merupakan bagian dari implementasi pengenalan Pancasila dan program profil pelajar Pancasila, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan adat dan budaya di Indonesia kepada anak usia dini," kata Kepala Sekolah TK Darul Istiqomah Umi Salamah melalui pernyataan yang diterima Senin.
Dia mengatakan, kegiatan yang diikuti puluhan peserta didik ini rutin diselenggarakan setiap tahun bersama seluruh orang tua dan wali murid.
Wanita yang biasa disapa Bunda Umi ini menerangkan, karnaval tahun ini dilaksanakan pada Sabtu (10/5) ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kartini.
Ia menambahkan, sebagaimana diketahui Profil Pelajar Pancasila sesuai visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Yang memiliki enam ciri utama yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif," katanya.
Enam ciri tersebut juga selaras dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Baca juga: Kemenkumham Kalteng sosialisasikan pendaftaran perseroan perorangan pada UMKM
Dia berharap, kegiatan yang berpusat di sekitar Jalan Papuyu, Palangka Raya ini dapat memberikan kesan yang mendalam kepada para peserta didik, sehingga mampu mendorong terbentuknya karakter generasi emas yang berbudaya dan berkarakter.
"Melalui karnaval tersebut, pihak sekolah juga berupaya memberikan pengalaman pelestarian budaya dengan cara yang menarik dan menyenangkan," katanya.
Kegiatan ini diikuti peserta didik Kelas A dan B dengan didampingi orang tua dan wali murid. Masing-masing peserta didik menggunakan pakaian adat dan batik dari berbagai suku dan daerah.
"Sehingga kegiatan dengan rute yang tidak jauh ini mampu menarik perhatian dan apresiasi dari masyarakat sekitar," katanya.
Serli Wulandari seorang orang tua siswa mengatakan, kegiatan ini cukup menarik untuk memberikan wawasan budaya kepada anak sejak usia dini.
Melalui kegiatan ini, buah harinya dapat mengenali bahwa ternyata selain pakaian yang digunakan sehari-hari, juga ada pakaian adat sebagai bagian dari warisan leluhur.
"mengenalkan adat dan budaya harus dilakukan sejak dini, agar melekat sebagai karakter anak, apalagi di era digital dimana modernisasi pakaian lebih mudah diterima anak-anak melalui game atau gadget," kata Serli.
Baca juga: Palangka Raya terus kembangkan budi daya perikanan bioflok
Baca juga: 1.449 peserta jalani tes psikologi seleksi penerimaan anggota Polri
Baca juga: DPRD ajak masyarakat sambut tamu UCI MTB dengan penuh persahabatan