Gubernur Kalteng minta rencana pembangunan Jembatan Mentaya dilanjutkan

id Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng, Kalteng, Kalimantan Tengah

Gubernur Kalteng minta rencana pembangunan Jembatan Mentaya dilanjutkan

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat kunker ke Kota Sampit menginstruksikan pembangunan Jembatan Mentaya dilanjutkan, Jumat(14/6/2024). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta rencana pembangunan Jembatan Mentaya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dilanjutkan, dan pemerintah provinsi siap menghibahkan anggaran serta berkolaborasi dengan pemerintah setempat.

"Saya masih ingat bahwa Bupati Kotim sebelumnya Supian Hadi, ingin membangun Jembatan Mentaya. Jadi, saya minta itu dilanjutkan," kata Sugianto saat melakukan kunjungan kerja ke Sampit, Jumat.

Orang nomor satu di Kalimantan Tengah ini menuturkan, pembangunan Jembatan Mentaya menjadi salah satu hadiah yang diberikan Pemprov Kalteng di penghujung jabatannya sebagai gubernur. Hal itulah yang mendasari Pemprov Kalteng siap menghibahkan anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut.

Hanya saja, dirinya menegaskan bahwa bantuan anggaran akan dilakukan secara bertahap. Sebab, berdasarkan perhitungan pihaknya, anggaran yang diperlukan untuk pembangunan Jembatan Mentaya cukup besar, yakni Rp1,6 triliun.

"Mungkin untuk bantuan pertama kita hibah Rp300 miliar terlebih dahulu. Sedangkan Pemkab Kotim mungkin dimulai dari angka Rp200 miliar. Karena kita ini jembatan ini dibangun betul-betul supaya bisa menjadi ikon Kalimantan Tengah, khususnya Kotim," ucap Sugianto. ujarnya.

Hal itu juga disampaikan kepada Bupati Kotim Halikinnor, agar dapat ditindak lanjuti. Sugianto menyebutkan, yang terpenting sekarang adalah menyiapkan lahan untuk pembangunan jembatan di kedua sisi Sungai Mentaya.

Pembebasan lahan untuk pembangunan ini  penting agar dalam prosesnya nanti tidak terkendala. Ia menyebutkan tak masalah jika lahan tersebut sudah ada sertifikat lahan pertanian, bisa saja sertifikat itu ditarik kembali untuk menjadi lahan atau aset Pemkab. 

Sugianto juga menginstruksikan Tim dari Pemprov bersama Bupati Kotim dan instansi terkait, seperti Bapperida Kotim dan Dinas PUPR untuk membahas lebih lanjut rencana ini.

"Segera dibuat Survei Investigasi Desain (SID), Detail Engineering Design (DED) dan Feasibility Study (FS) nya, nanti kita eksekusi," pungkasnya.

Baca juga: Bantu masyarakat, Gubernur Kalteng instruksikan pelaksanaan pasar murah berbagai daerah

Disisi lain, Bupati Kotim Halikinnor menyampaikan bahwa DED Jembatan Mentaya telah siap dan segera diserahkan sesuai permintaan Gubernur. 

Ia menceritakan, Pemkab Kotim sebelumnya telah menghadap ke pusat berharap pembangunan Jembatan Mentaya  dengan dana dari pusat, namun belum mendapat titik terang. Sementara, jika menggunakan APBD Kotim yang kurang lebih Rp2 triliun tidak memungkinkan, sedangkan estimasi pembangunan jembatan mencapai Rp1,6 triliun. 

"Alhamdulillah, tadi Gubernur menyampaikan pembangunan ini bertahap dengan dana sharing provinsi dan kabupaten, nanti kita akan pastikan dulu titik lokasinya untuk pembangunan jembatan itu," ucapnya.

Ia menambahkan, dalam menentukan lokasi pembangunan Jembatan Mentaya ini pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, salah satunya Bandara Haji Asan Sampit. Supaya pembangunan Jembatan Mentaya tidak sampai mengganggu Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

Terlebih, baru-baru ini Pemkab Kotim telah menandatangani nota kesepakatan dengan Dirjen Perhubungan Kementerian Perhubungan terkait pengembangan bandara satu-satunya di Kotim tersebut, sehingga jangan sampai kedua rencana ini bersinggungan.

"Jangan sampai KKOP terganggu dengan jembatan, makanya nanti kita cari dulu titik yang strategis dan kita koordinasikan dengan pihak bandara supaya jangan mengganggu bandara kita yang ada," jelasnya.

Bupati Kotim itu pun berharap rencana pembangunan Jembatan Mentaya berjalan lancar, sehingga dapat membuka keterisolasian sejumlah wilayah Kotim, khususnya dua kecamatan di seberang pusat Kota Sampit yakni Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut.

Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan ribuan paket sembako sambut Idul Adha

Baca juga: Berhasil jaga tren positif, produksi perikanan budi daya Kalteng terus meningkat

Baca juga: Shrimp Estate Berkah sukses hasilkan udang vaname sesuai target dalam panen parsial