Palangka Raya (ANTARA) -
"Kegiatan yang berlangsung dari 22 Juli hingga 10 September 2024," kata Dekan Fisipol UMPR Dr Irwani di Palangka Raya.
Dia meneragkan, kuliah internasional tersebut merupakan kolaborasi antara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universiti Utara Malaysia, dan Yala Rajabhat University Thailand.
Dekan Fisipol UMPR juga menyambut baik kembalinya kedua mahasiswanya dan mengapresiasi prestasi yang telah dicapai selama mengikuti KKN Internasional.
Dia mengatakan, partisipasi Hafi dan Susilo dalam KKN Internasional tidak hanya membawa nama baik UMPR, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang dinamika global dan menambah pengalaman berharga yang dapat diterapkan di masa depan.
"Kami berharap pengalaman ini dapat mereka bagikan kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya di kampus,” ujar Dr Irwani.
Kegiatan KKN Internasional ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa Fisipol UMPR untuk terus memperluas jejaring internasional dan mengembangkan kompetensi di bidang komunikasi, khususnya dalam konteks lintas budaya dan isu-isu sosial global.
Selama mengikuti KKN Internasional, Hafi dan Susilo terlibat dalam berbagai kegiatan lintas budaya yang meliputi seminar, workshop, serta proyek kolaboratif dengan mahasiswa dari berbagai negara.
Mereka berkesempatan untuk mengaplikasikan ilmu komunikasi dalam konteks nyata serta berkontribusi dalam mengembangkan solusi inovatif terhadap masalah sosial di masyarakat setempat.
Hafi sebagai salah satu mahasiswa KKN internasional mengaku beruntung bisa terlibat dalam program KKN tersebut. Dia mengakumendapat banyak pengalaman dan wawasan baru, terutama terkait dinamika sosial di Malaysia dan Thailand.
"Kami juga belajar bagaimana cara beradaptasi dan bekerja sama dalam lingkungan internasional,” ujar Hafi Mahyudi.
Mahaiswa peserta KKN Internasional lainnya, Susilo Bambang Purnama menambahkan bahwa program ini juga memberinya kesempatan untuk memperluas jaringan di level internasional.
“Kami bertemu banyak mahasiswa dari berbagai negara, dan ini membuka kesempatan untuk kolaborasi di masa depan. Selain itu, kami juga mendapatkan pandangan baru tentang isu-isu sosial global yang relevan dengan apa yang kami pelajari di kampus,” kata Susilo.