Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Univesitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melaksanakan kuliah umum dengan pemateri dari Universitas Bonn Jerman.
"Kuliah ini bertema “Building a Sustainable Future: Dialogue on Social and Environmental Justice in Kalimantan," kata Dekan Fisipol UMPR Dr Irwani di Palangka Raya, Sabtu saat acara di di Aula Utama Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Dia menerangkan, pemateri pada kuliah umum yang berasal dari Universitas Bonn Jerman itu adalah Prof Dr Kristani Grobmann.
"Kami bersyukur kegiatan ini diikuti seluruh Mahasiswa Fisipol baik dari jenjang sarjana (S1) maupun magister (S2), serta sejumlah ASN Inspektorat Daerah Provinsi Kalteng," katanya.
Irwani menyampaikan bahwa Kalimantan merupakan salah satu wilayah yang kaya akan sumber daya alam namun juga menghadapi berbagai tantangan sosial dan lingkungan.
“Keadilan sosial dan lingkungan adalah dua aspek yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus berjalan beriringan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,” bebernya.
Pada kesempatan itu, Kristina Grobmann, mengatakan bahwa Kalimantan, dengan kekayaan sumber daya alamnya, menghadapi tantangan besar dalam mencapai keadilan sosial dan lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan di wilayah ini memerlukan pendekatan holistik dan inklusif, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan sektor swasta.
“Empat tantangan tersebut diantaranya, tantangan lingkungan yang mengalami deforestasi yang signifikan akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit dan karet," katanya.
Kemudian tantangan keadilan sosial terutama masyarakat lokal yang seringkali menghadapi kesulitan dalam mengakses pasar dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.
"Kemudian juga tantangan pendidikan dan keterampilan dimana masyarakat lokal belum memahami dengan tepat terkait literasi lingkungan, dan tantangan kolaborasi dan inovasi pemangku kepentingan,” ucapnya.