DPRD Palangka Raya minta langkah konkret pemerintah turunkan stunting

id DPRD Palangka Raya minta langkah konkret pemerintah turunkan stunting, kalteng, Palangka raya, kesehatan

DPRD Palangka Raya minta langkah konkret pemerintah turunkan stunting

Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Debora Holdae Veronika Lesa. ANTARA/Rajib Rizali

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Debora Holdae Veronika Lesa meminta pemerintah kota agar dapat melakukan langkah konkret dalam menurunkan angka stunting di daerah ini.

"Misalnya saja dengan gencar melakukan upaya pemenuhan gizi bagi masyarakat, khususnya bagi para ibu hamil dan balita yang ada di daerah ini," katanya di Palangka Raya, Sabtu.

Dia mengungkapkan, bahwa selama ini masyarakat perlu mendapat informasi dan edukasi terkait jenis makanan tambahan yang dapat membantu mencegah terjadinya stunting pada anak.

Dengan demikian, ke depan upaya pencegahan stunting dapat dilakukan mandiri oleh masyarakat dengan mengonsumsi makanan tambahan yang mudah dicari dan murah dibeli.

"Seperti telur ini kan sangat-sangat mudah dicari dan murah untuk dibeli. Sehingga pemerintah tinggal mengedukasi berapa minimal jumlah telur yang harus dikonsumsi oleh masyarakat untuk memaksimalkan pencegahan stunting," ucapnya.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Palangka Raya: Cegah peredaran narkoba jelang malam tahun baru

Bahkan, Debora juga mengungkapkan, bahwa pihaknya siap bersinergi bersama pemerintah kota untuk mengkaji berbagai program lain yang hendak dibuat untuk memaksimalkan penanganan stunting di Kota Palangka Raya.

Hal ini dilakukan agar kebijakan yang dibuat nantinya dapat benar-benar menyentuh masyarakat sehingga pencegahan stunting tidak menjadi sia-sia.

"Kami selaku dewan tentu akan selalu mendukung segala kebijakan yang memang berdampak positif untuk masyarakat, terlebih mencegah stunting ini untuk membentuk generasi Emas 2045," ujarnya.

Politisi partai Demokrat ini juga menyarankan, selain membuat upaya pemenuhan gizi masyarakat, pemerintah juga diharapkan gencar melaksanakan seminar terkait dampak pernikahan dini kepada masyarakat.

Hal ini penting dilakukan sebab stunting kerap terjadi pada pasangan suami istri yang melakukan pernikahan dini, sebab sang ibu akan berebut gizi terhadap anak yang di kandungnya.

"Maka semakin tinggi prevalensi pernikahan dini di suatu daerah, maka prevalensi stunting juga akan semakin tinggi di daerah itu. Untuk itu kita harus bersama-sama gencar menangani stunting," demikian Debora.

Baca juga: DPRD Palangka Raya minta generasi muda jauhi pergaulan bebas

Baca juga: Legislator: Jaga kerukunan umat beragama di Palangka Raya

Baca juga: Legislator: Jaga kerukunan umat beragama di Palangka Raya