Sampit (ANTARA) - Bertepatan dengan peringatan Hari Bhayangkara ke 79, Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan komitmen untuk terus berbenah untuk dapat memberikan pelayanan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Khususnya, untuk Kotim kami akan terus berbenah, merefleksi diri memperbaiki segala kekurangan dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa kami akan hadir untuk melayani masyarakat,” kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain di Sampit, Selasa.
Hal ini ia sampaikan usai upacara peringatan Hari Bhayangkara ke 79, yang jatuh pada 1 Juli 2025, di halaman kantor Pemkab Kotim, yang turut dihadiri Bupati Kotim Halikinnor, Pj Sekda Kotim, FKPD Kotim dan sejumlah organisasi perangkat daerah maupun vertikal.
Dalam upacara itu, ia membacakan sambutan dari Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, bahwa sesuai tema Hari Bhayangkara ke 79, yakni Polri Untuk Masyarakat, menjadi cerminan dari komitmen jajaran kepolisian bahwa Polri harus dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Polri tidak hanya sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan, tetapi sebagai sahabat, pelindung dan pelayan yang hadir dalam setiap denyut kehidupan rakyat.
“Sesuai dengan Peraturan Polri Nomor 22 Tahun 2022, Polri adalah pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat, penegak hukum dan penjaga harkamtibmas, maka dalam penyampaian yang fundamental ini, kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tuturnya.
Baca juga: Pemkab Kotim tegaskan tidak ragu jatuhkan sanksi kepada ASN
Ia melanjutkan, di era saat ini, tuntutan terhadap kinerja Polri semakin tinggi. Masyarakat menuntut kehadiran Polri yang tidak hanya tegas dalam hukum, tetapi juga adil dalam tindakan, bijak dalam komunikasi dan humanis dalam pelayanan.
Pihaknya menyadari bahwa zaman terus berubah, teknologi berkembang pesat, dinamika sosial semakin kompleks dan tantangan keamanan semakin beragam. Oleh karena itu, Polri harus terus berbenah, memperkuat internal, memperbaiki pelayanan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Khususnya untuk wilayah Kalimantan Tengah, tantangan yang dihadapi bukan hanya pada aspek kamtibmas saja, tetapi juga berkaitan dengan isu lingkungan hidup, konflik lahan, peredaran narkoba, kejahatan jalanan hingga disinformasi digital.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh elemen untuk bersinergi dalam menciptakan kondisi yang kondusif dan menghadirkan perubahan yang positif di wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Bumi Habaring Hurung.
“Untuk itu, Polres tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi yang kokoh dengan seluruh elemen bangsa, pemerintah daerah, TNI, tokoh adat, tokoh agama, akademisi, media dan tentunya masyarakat,” demikian Resky.
Baca juga: UCMAS Sempoa Sampit raih sederet penghargaan juara 1 tingkat nasional
Baca juga: 10 kandidat incar kursi ketua KONI Kotim, Andri peserta terakhir
Baca juga: Pertanian penyerap terbesar tenaga kerja di Kotim
