Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) mengingatkan sekaligus meminta kepada warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, agar mewaspadai potensi banjir kiriman yang sampai saat ini masih mengancam.
Pemantauan ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap potensi banjir seiring meningkatnya debit air di Daerah Aliran Sungai atau DAS, kata Analis Kebencanaan, BPBD Kota Palangka Raya, Balap Sipet di Palangka Raya, Selasa.
"Dari pantauan Tim, debit air mengalami kenaikan berkisar 10 sampai 15 cm. kenaikan debit air sungai yang mengalami kenaikan itu di Kelurahan Pahandut, Palangka, dan Kelurahan Bereng Bengkel," tambahnya.
Menurut Balap, salah satu penyebab meningkatnya debit air tersebut adalah adanya intensitas curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Tetangga yang menjadi daerah hulu Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang melintasi Kota Palangka Raya.
“Selain memang akibat terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, mulai naiknya debit air sungai juga disebabkan oleh kiriman dari daerah hulu yaitu dari hulu DAS Kahayan,” terang Balap.
Tim BPBD Palangka Raya juga melakukan edukasi kepada masyarakat di kawasan DAS, untuk selalu waspada terhadap potensi banjir yang timbul akibat naiknya debit air sungai.
“Walaupun kondisi saat ini masih dalam batas aman, daerah kita ini sering diguyur hujan dengan intensitas bervariasi. Jika curah hujan di hulu, khususnya Kabupaten Gunung Mas meningkat signifikan, maka Kota Palangka Raya berpotensi menerima banjir kiriman atau kenaikan debit air,” kata Balap.
Dia mengatakan, kenaikan air Sungai Kahayan rata-rata menggenangi jalan lingkungan di kawasan bantaran sungai. Namun kondisi tersebut tidak sampai berdampak para aktivitas masyarakat setempat.
Baca juga: Peserta didik di Palangka Raya diingatkan tidak jajan sembarangan
Saat ini tim BPBD Kota Palangka Raya terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi-lokasi titik pantau, guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut.
Pemantauan itu juga bertujuan untuk memetakan potensi ancaman banjir serta penyiapan lokasi strategis sebagai lokasi pusat evakuasi dan pengungsian saat rumah warga tak dapat dihuni karena banjir.
Pihak juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca mingguan.
"Kami juga meminta masyarakat di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah juga diminta tidak meletakkan barang elektronik di lantai. Hal ini, untuk mengantisipasi bahaya jika banjir datang tiba-tiba," kata Balap.
Baca juga: Disdik Palangka Raya: Sekolah Rakyat bantu masyarakat
Baca juga: Sekolah Rakyat beri kesempatan bagi anak putus sekolah
Baca juga: 75 siswa Sekolah Rakyat di Palangka Raya mulai ikuti pembelajaran
