Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah menjadikan ajang Hadari Kahayan Run 2025, untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi daerah dengan berfokus pada sejumlah hal utama.
Kepala BI Perwakilan Kalteng Yuliansah Andrias disela Hadari Kahayan Run di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan fokus utama itu terdiri dari meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat, mendorong perluasan penggunaan QRIS, dan memperkuat kapasitas UMKM melalui digitalisasi bisnis, serta mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien dan berdaya saing.
"Agar itu tercapai, kami menyelenggarakan sekaligus mengemas Hadari Kahayan Run 2025, sebagai konsep edusportainment yang menggabungkan edukasi, olahraga dan hiburan," ucapnya.
Dirinya juga memastikan Hadari Kahayan Run yang diselenggarakan BI Kalteng sebagai bagian dari rangkaian Borneo Decafest ini, turut menghadirkan pengalaman lari yang sehat dan seru serta sarat makna.
Termasuk simbol sinergi berbagai pihak, mulai dari BI, pemerintah provinsi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri perbankan memperkuat literasi keuangan digital di Kalteng.
"Jadi, Hadari Kahayan Run 2025 bukan sekedar pesta olahraga warna-warni. Kegiatan ini simbol transformasi kultural bagaimana masyarakat Kalteng bersama-sama melangkah menuju masa depan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan," kata Andrias.
Dia pun mengaku senang sekaligus mengapresiasi tingginya antusias masyarakat Kalteng mengikuti Hadari Kahayan Run 2025. Di mana seluruh tiket menjadi peserta habis hanya dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Borneo Decafest gabungkan semangat lestarikan budaya dan transformasi digital
Bahkan, 1.200 orang dari berbagai kalangan, baik itu komunitas olahraga, pelajar, ASN, pelaku UMKM hingga masyarakat umum, bukan hanya menjadi peserta, tetapi juga melakukan donasi digital melalui QRIS dengan minimal Rp80.
"Untuk hasil donasi minimal Rp80 melalui QRIS itu, seluruhnya disalurkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Palangka Raya," ujar Andrias.
Menurut Kepala BI Kalteng ini, antusias masyarakat yang ikut dan terlibat di kegiatan tersebut, menjadi tanda tingginya minat publik terhadap kegiatan memadukan semangat olahraga, kebersamaan dan transformasi digital.
"Masyarakat Kalteng juga membuktikan bahwa digitalisasi bisa menjadi gerakan sosial yang menggembirakan, bukan menakutkan," demikian Andrias.
Baca juga: BI rancang Borneo Decafest untuk katalisasi terbentuknya ekosistem digital di Kalteng
Baca juga: Kasus CSR BI--OJK, KPK periksa 8 saksi terkait aset tersangka Satori
Baca juga: KPK periksa lima perangkat desa Cirebon terkait kasus CSR BI-OJK
Baca juga: Terseret kasus CSR BI-OJK, anggota DPR Rajiv diperiksa KPK
