Badung (ANTARA) - Sejumlah Tarian Adat Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) yang ditampilkan penari asal Kota Palangka Raya tampil bersama dengan penampilan pertunjukan Tarian Kecak di Panggung Budaya Praharsacitta Desa Ungasan, kawasan Pantai Melasti Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.
Wali Kota Palangka Raya, Kalteng Fairid Naparin di Badung Selasa mengatakan, penampilan Tarian Adat Dayak tersebut dilakukan oleh pemenang lomba kesenian tingkat nasional oleh para penari muda dari Palangka Raya.
"Penampilan para penari muda di Pantai Melasti ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang mengharumkan nama Kota Palangka Raya di kancah nasional," kata Farid didampingi Ketua TP PKK Palangka Raya, Avina Farid Naparin usai pertunjukan.
Pada kesempatan itu, ragam rampai seni budaya Kota Palangka Raya menampilkan Tarian Khas Wadian Dadas serta Tarian Mandau Apang. Kemudian dilanjutkan lantunan lagu Etnik Karungut Dayak, disusul dengan nyanyian berjudul Tatu Hiang dan lagu Oh Palangka Raya.
Kemudian ditutup dengan menari Manasai. Pada momen ini, seluruh pementas dari Palangka Raya, pementas Tari Kecak dan wisatawan diajak menari bersama, berputar berjala memutar perlahan, mengelilingi area pertunjukan yang berbentuk melingkar.

Wali Kota Palangka Raya, dua periode ini menambahkan, penampilan tari Dayak Kalteng di arena budaya tepi Pantai Melasti ini juga sebagai ajang promosi seni dan budaya untuk pangsa pasar yang lebih luas.
"Mengingat pada seni pertunjukan Tari Kecak di Pantai Melasti ini disaksikan wisatawan mancanegara, maka penampilan penari muda bertalenta dari Palangkaraya ini sangat strategis untuk media promosi seni budaya kita secara langsung," katanya.
Baca juga: FBI UMPR kuliah umum integrasi teknologi dan bisnis
Selain itu, penampilan tari Dayak ini juga merupakan semangat dan dorongan bagi generasi muda untuk terus mengembangkan dan melestarikan budaya dan adat Dayak.
"Kemudian pengembangan seni dan budaya juga menjadi investasi jangka panjang yang berdampak pada peningkatan PAD berkelanjutan. Contohnya seperti di Kabupaten Badung yang sekitar 80 persen PAD dari sektor wisata dengan menyentuh angka triliunan rupiah," katanya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga memfasilitasi kerja sama pengembangan seni dan budaya.
Kepala Disbudparpora Iin Hendrayati Idris menambahkan kerja sama pengembangan dan penguatan seni budaya itu secara langsung dilakukan oleh Dewan Kesenian Daerah Kota Palangka Raya dan Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listidia) setempat.
Iin mengatakan, pada kesempatan itu, rombongan kesenian dari Kota Palangka Raya menampilkan dua kali tarian, seni menyanyi dan karungut serta ditutup dengan menari manasai.
Penampilan rombongan penari dari Kota Palangka Raya ini dilaksanakan usai dibuka dengan tarian Kecak yang merupakan tarian rutin yang dilaksanakan oleh pegiat budaya di daerah setempat.
Pihaknya pun berharap kolaborasi Tari Kecak dan Tari Dayak Kalimantan Tengah ini semakin memperkuat pengembangan dan pelestarian seni dan adat di Kota Palangka Raya.
Baca juga: Mahasiswa UMPR siap kerjakan proyek pembangunan UMPR Hall kapasitas 5.000 orang
Baca juga: Dosen Fisipol UMPR sosialisasi transformasi kebijakan publik dengan platform digital
Baca juga: Sekolah di Palangka Raya jadi Sekolah Rujukan Google di Kalteng
