Beijing (Antara Kalteng) - Lima puluh perwira siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI mempelajari sistem pertahanan dan militer Tiongkok dalam rangka Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) Pendidikan Reguler XLII Sesko TNI Tahun Ajaran 2015.
Dalam kegiatan tersebut para perwira siswa mengunjungi dan berdiskusi dengan beberapa pejabat lembaga pendidikan militer dan sipil terkait hubungan kedua negara, khususnya dalam kerja sama pertahanan militer, di Beijing, Selasa hingga Rabu (3/6).
Para perwira siswa mendapat kesempatan untuk mengunjungi dan melakukan diskusi dengan beberapa pimpinan dan pengajar Universitas Nasional Pertahanan Tiongkok, Divisi 4 Rudal Pertahanan Udara Angkatan Udara Tiongkok, dan divisi pertahanan darat.
Selain itu mereka mengunjungi salah industri pertahanan Tiongkok.
Kerja sama pertahanan dan militer kedua negara ditandai dengan adanya forum konsultasi pertahanan Indonesia-Tiongkok. Forum Konsultasi Pertahahan Indonesia dan Tiongkok dirintis pada 2006 oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin dan Assistant Chief of General Staff Chinese People's Liberation Army Mayjen Zhang Qinsheng saat berkunjung ke Indonesia.
Pada 7 November 2007 kedua negara menandatangani Agreement Between the Government of The Republic of Indonesia and th People's Republic of China on Cooperation Activities in The Field of Defense.
Kesepakatan yang ditandatangani Menteri Pertahanan RI Juwono Soedarsono dan mitra nya Jenderal Cao Gangchuan itu menjadi tonggak kerja sama militer dan pertahanan kedua negara, yang antara lain meliputi latihan bersama, pertukaran perwira siswa dan industri pertahanan.
Militer Tiongkok
Dalam buku putih pertahanan Tiongkok 2013 yang bertajuk The Diversified Employment of China`s Armed Forces itu disebutkan Angkatan Bersenjata Tiongkok pada abad 21 adalah angkatan bersenjata modern dengan dilengkapi teknologi canggih informasi dan persenjataan.
Angkatan Darat Tiongkok diperkuat 850.000 personel, Angkatan Laut 235.000 personel, dan Angkatan Udara 398.000 personel.
Kekuatan darat militer Tiongkok terbagi dalam 18 korps. Mereka ditempatkan di tujuh wilayah komando, yaitu Beijing, Nanjing, Chengdu, Guangzhou, Shenyang, Lanzhou, dan Jinan. Angkatan Udara China pun ditempatkan di tujuh wilayah komando yang sama dengan pasukan darat.
Angkatan Laut terus dikembangkan utamanya dalam peningkatan kemampuan daya tempurnya yang meliputi kapal perang dan kapal selam yang dilengkapi sistem elektronik yang mumpuni.
Angkatan Laut Tiongkok memiliki tiga armada. Mereka berpangkalan di Beihai, Donghai, dan Nanhai. Buku Putih Pertahanan itu juga mengungkapkan peran kekuatan artileri Tiongkok yang dipersenjatai dengan nuklir dan rudal konvensional.
Sementara itu, Angkatan Udara Tiongkok antara lain, akan terus dimantapkan pembangunan struktur kemampuan tempurnya meliputi pengintaian, serangan udara, pertahanan udara, dan peluru kendali.