Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ketua Komisi C DPRD Kalimantan Tengah Syamsul Hadi berharap rekrutmen kepala sekolah dapat melalui assesmen agar pengelolaan sekolah semakin optimal dan mutu pendidikan di provinsi ini pun mengalami peningkatan.
Perekrutan dan pengangkatan seorang guru menjadi kepala sekolah tidak bisa disamakan dengan mutasi aparatur sipil negara (ASN) biasa karena ada landasan hukum sendiri yang mengaturnya, kata Syamsul di Palangka Raya, Kamis.
"Landasan hukumnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 28 tahun 2010. Aturan ini sangat jelas mengatur mekanisme maupun tahapan perekrutan Kepala Sekolah. Ini harus diperhatikan Pemerintah di Kalteng ini," tambahnya.
Sistem perekrutan Kepala Sekolah harus melalui beberapa tahapan, diantaranya seleksi dan nilai kredit yang telah dikumpulkan seorang guru selama mengajar. Sistem ini wajib digunakan di seluruh Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah, agar pengelolaan dan mutu pendidikan dapat berjalan dengan optimal.
Syamsul mengatakan Komisi C DPRD Kalteng berencana mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan pihak terkait untuk membahas sejumlah permasalahan pendidikan, khususnya penyebaran guru dan pengangkatan Kepala Sekolah.
"Sekarang ini kan wewenang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, berada di Pemprov Kalteng. Kita ingin mengetahui bagaimana mekanisme pengangkatan Kepala Sekolah yang baru-baru ini dilakukan Pemprov," ucapnya.
Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan II Kalteng meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan ini mengaku mendapat informasi ada beberapa Kepala Sekolah SMA yang diganti. Hanya, pergantian Kepala Sekolah tersebut terkesan kurang memperhatikan beban psikologis.
Dia mengatakan seseorang yang awalnya menjabat Kepala Sekolah lalu diganti dan menjadi Guru biasa. Seharusnya, Kepala Sekolah yang diganti tersebut dipindah ke sekolah lain agar tidak menjadi beban ketika menjadi guru biasa.
"Kalau memang bisa ditarik ke Dinas Pendidikan atau dinas lain, jauh lebih bagus. Tapi kalau tetap di sekolah yang sama dan jadi pengajar, pasti ada beban psikologis. Ini juga perlu mendapat perhatian," demikian Syamsul.
Berita Terkait
Man City tempel ketat Arsenal usai menang atas Brighton
Sabtu, 27 April 2024 10:00 Wib
Tekuk Real Sociedad, Real Madrid kokoh di puncak klasemen
Sabtu, 27 April 2024 9:59 Wib
Menteri ATR/BPN serahkan 300 sertifikat gratis
Sabtu, 27 April 2024 9:41 Wib
Piala Asia U-23: Irak bertemu Jepang pada partai semifinal
Sabtu, 27 April 2024 9:36 Wib
Oppo A60 hadir kamera 50 MP dengan Snapdragon 680
Sabtu, 27 April 2024 9:35 Wib
Marquez bersaudara rajai sesi latihan FP1 MotoGP Spanyol
Sabtu, 27 April 2024 9:31 Wib
FYP Yamaha disambut antusias siswa SMKN 5 Banjarmasin
Sabtu, 27 April 2024 6:17 Wib
Penuh perjuangan, 'Asan' si orang utan dievakuasi dari kawasan bandara di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 5:09 Wib