Pecinta Burung Berkicau Kalimantan Beradu di Sampit

id Wakapolres Kotim, Kompol Muhammad Zainur Rofik, Pecinta Burung

Pecinta Burung Berkicau Kalimantan Beradu di Sampit

Wakapolres Kotim Kompol Muhammad Zainur Rofik memasang sangkar burung milik salah satu peserta menandai dimulainya lomba burung berkicau, Minggu (20/8/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Ratusan pecinta burung dari berbagai daerah di Kalimantan ramai-ramai mengikuti lomba burung berkicau di Sampit yang digelar Satuan Lalu Lintas Polres Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Lomba kali ini levelnya nasional, peserta yang ikut umumnya mereka yang sering ikut lomba-lomba burung berkicau di sejumlah daerah di Kalimantan dan Jawa," kata Wakapolres Kotim Kompol Muhammad Zainur Rofik di Sampit, Minggu.

Lomba burung berkicau bertajuk "Bhayangkara Merah Putih Cup I" itu dilaksanakan di area parkir Stadion 29 November Sampit. Ratusan peserta yang ikut tidak hanya dari Kalimantan Tengah, tetapi juga dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Surabaya.

Lomba ini digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Polisi Satuan Lalu Lintas pada September nanti dan memeriahkan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pecinta burung binaan Satuan Lalu Lintas Polres Kotawaringin Timur juga ambil bagian dalam lomba ini.

"Kami sangat senang karena sambutan peserta sangat luar biasa. Event ini rencananya akan digelar rutin setiap tahun dan diharapkan lebih meriah," kata Rofik.

Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Boni Ariefianto yang menjadi ketua panitia, mengatakan, lomba burung berkicau ini memperlombakan beberapa kelas untuk memperebutkan piala Kapolres, Wakapolres, Kabag Ops dan Kasat Lantas. Masing-masing kelas ada beberapa kategori burung yang diperlombakan yakni cucak hijau, kacer atau tinjau, murai, love bird, pleci dan kenari.

"Kami berusaha melaksanakan ini dengan baik dan berkualitas. Juri-juri yang didatangkan adalah yang bersertifikasi nasional. Mereka berasal dari Banjarmasin. Kami senang karena antusias masyarakat tinggi," kata Boni.

Jalannya lomba cukup menarik dan sedikit berbeda dari perlombaan yang kebanyakan digelar sebelumnya di Sampit. Kali ini pemilik burung atau joki dilarang berteriak untuk memancing burung agar berkicau. Dalam lomba ini burung benar-benar dibiarkan berkicau secara alami sehingga keindahannya benar-benar bisa dinikmati.