Sampit (ANTARA) - Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia menyatakan siap mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (Nusantara), seraya berharap pemerintah melibatkan warga lokal Kalimantan untuk menduduki kursi kepemimpinan. 

“Kami mendukung penuh IKN, karena keberadaan IKN agar bangsa ini menyatu. Tapi kami juga ingin agar warga Kalimantan diberikan peluang yang sama untuk membangun daerah,” kata Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerdayak Indonesia Yansen A Binti di Sampit, Sabtu. 

Gerdayak Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 14 sejak dibentuknya organisasi tersebut pada 28 Mei 2010 yang lalu. Peringatan HUT kali ini, Gerdayak memilih Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagai tuan rumah penyelenggara. 

Hadir dalam acara tersebut DPN, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) Gerdayak Indonesia, perwakilan Gubernur Kalteng, Badan Kesbangpol Kalteng, Bupati Kotim dan jajaran, serta tokoh masyarakat dan organisasi adat. 

Yansen mengungkapkan rasa senang dan syukur karena Gerdayak bisa terus terpelihara dan berjalan sampai sekarang. 

Dengan langkah yang semakin mantap ini, ia mengajak masyarakat Dayak, khususnya generasi penerus di Kalimantan Tengah untuk bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada dan muncul seiring dengan perkembangan teknologi. 

Ia berharap masyarakat lokal bisa meningkatkan kompetensi dan daya saing melalui pendidikan formal maupun non formal agar bisa menggapai masa depan yang lebih baik. 

“Dengan begitu kita bisa sejajar dengan saudara-saudara dari provinsi atau suku lain di Indonesia, sehingga kita sama-sama mempunyai martabat yang setara,” ucapnya. 

Baca juga: Pemkab Kotim upayakan pemajuan kebudayaan daerah

Masyarakat lokal harus jeli dalam melihat dan memanfaatkan setiap peluang agar tidak ketinggalan dengan masyarakat dari daerah atau suku lainnya. 

Salah satunya, terkait pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur yang diharapkan bisa menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. 

Pembangunan IKN ini tentunya akan menyedot anggaran yang cukup besar. Selain itu, akan banyak pembangunan yang tersedot di Kalimantan dan hal ini diharap memberikan dampak positif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. 

“Harapan kami agar sama-sama dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN. Diberikan kesempatan kerja, peluang-peluang dari adanya pembangunan yang fisik maupun non fisik. Bukan hanya Dayak, tapi setiap suku di Kalimantan,” ujarnya. 

Yansen menegaskan, sebagai sesama warga Indonesia masyarakat di Kalimantan memiliki derajat yang sama dengan masyarakat daerah lainnya. Terkait pembangunan, Kalimantan juga memiliki kader-kader yang berkualitas dan mampu memimpin otoritas. 

Bahkan, menurutnya masyarakat Kalimantan yang lebih mengetahui kearifan lokal atau suasana kebatinan setempat, sehingga dalam membuat suatu kebijakan bisa menyesuaikan dengan masyarakat lokal.

“Dengan begitu juga, tidak akan ada lagi masyarakat yang terusir. Kalau orang Kalimantan memimpin, saya yakin dia punya cara kearifan lokalnya untuk membangun daerah dengan cara-cara yang persuasif dan humanis,” demikian Yansen. 

Sebagai tuan rumah penyelenggara, Bupati Kotim Halikinnor menyampaikan terima kasih kepada Gerdayak Indonesia yang mempercayakan Kotim sebagai tuan rumah HUT ke 14 dan Rapimnas Gerdayak. 

 Baca juga: Dinkes Kotim: Angka E-PPGBM sempat rendah karena ada data dobel

“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan sukses. Kami juga berharap dari Rapimnas ada rekomendasi-rekomendasi yang bisa mengangkat masyarakat kita, masyarakat Dayak agar lebih berperan dalam pemerintahan RI,” tuturnya. 

Halikinnor menambahkan Gerdayak Indonesia adalah organisasi yang mengakar pada kearifan lokal dan telah menunjukkan peran penting dalam membela kepentingan masyarakat Dayak serta menjaga nilai-nilai budaya serta tradisi yang luhur. 

Oleh karena itu, ia berharap Gerdayak Indonesia, khususnya yang berada di Kalimantan Tengah bisa terus memperjuangkan dan membela utus dengan segala kemampuan berdasarkan kearifan lokal yang dimiliki. 

“Peliharalah semangat gotong royong dan solidaritas, baik di antara anggota Gerdayak maupun organisasi lainnya. Jagalah persatuan dan kesatuan di bawah bingkai negara NKRI,” pungkasnya. 

Ketua Panitia Peringatan HUT ke 14 dan Rapimnas Gerdayak Indonesia, Wim RK Benung menyampaikan acara dilaksanakan selama dua hari, yakni 5-6 Juli 2024.

Peringatan HUT ke 14 Gerdayak Indonesia dirangkai dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Batarung Sampit, dilanjutkan acara syukuran di aula rumah jabatan Bupati Kotim dan ditutup dengan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Gerdayak Indonesia. 

Peserta acara mencapai 500 orang, melibatkan DPN, DPD dan DPK Gerdayak Indonesia, serta tokoh adat dan organisasi adat. 

“Melalui Rapimnas tersebut diharapkan dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara, khususnya Gerdayak Indonesia,” ucap Wim RK Benung. 

Baca juga: Sabu senilai Rp1,4 miliar dibuang ke selokan Mapolres Kotim

Baca juga: Lapas Sampit optimalkan skrining cegah penularan HIV dan TBC

Baca juga: Masa jabatan diperpanjang, 162 kades di Kotim diminta tingkatkan kinerja


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024