Pengantre Bbm Di Spbu Sampit Adu Jotos

id Pengantre Bbm, Di Spbu Sampit, Adu Jotos , supian hadi, bupati sampit, Kapolres Kotim AKBP Andhi Triastanto, Kapolsek Ketapang,AKP Sukamat

Pengantre Bbm Di Spbu Sampit Adu Jotos

ilustrasi (ist)

Sampit, Kalteng, 16/11 (ANTARA) - Tiga warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah adu jotos saat mengantre bahan bakar minyak (BBM) subsidi di SPBU daerah itu.

"Ketiga warga yang adu jotos tersebut berinisial SA, AN dan YS. Perkelahian mereka diduga akibat berebut nomor antrean," kata Kapolres Kotim AKBP Andhi Triastanto, melalui Kapolsek Ketapang AKP Sukamat di Sampit, Jumat.

Korban pemukulan YS sempat melapor ke polisi, namun kasusnya sudah damai. Kedua belah pihak sepakat diselesaikan secara kekeluargaan., katanya

Perkelahian tersebut terjadi saat mereka mengantre untuk membeli BBM subsidi jenis solar di SPBU jalan HM Arsyad Sampit, Kabupaten Kotim. Aksi perkelahian yang melibatkan Sa, An dan korban YS itu berlangsung pada Kamis (15/11) pukul 09.15 WIB.

Ketika itu korban YS berusaha menyalip antrean mobil yang ada di depannya. Lantaran tidak terima, SA dan AN langsung keluar dari mobilnya dan meminta korban membawa kendaraannya kemali ke antrean paling belakang.

Dijelaskan, korban sempat tidak mengindahkan permintaan SA dan AN, tidak terima dengan kelakuan YS, kemudian AN langsung mendatangi korban dan melayangkan pukulan.

Melihat temannya terlibat perkelahian, SA langsung ikut-ikutan menghajar korban. Keributan semakin bertambah, sebab korban dikeroyok puluhan pengantre yang diduga pelangsir BBM subsidi.

"Kedua kubu itu nyaris saling serang. Anggota Polsek Ketapang yang ketika itu berada lokasi langsung melerai sehingga kericuhan tidak sempat melebar," katanya.

Korban yang mengalami luka memar di bagian mukanya langsung melaporkan kasus penganiayaan yang menimpa dirinya. Namun lantaran kasus itu didamaikan polisi, kedua belah pihak akhirnya berdamai.

(T.KR-UTG/B/S019/S019)


Pewarta :
Editor : Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2012

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.