Opera Batak dipentaskan di Jerman

id Opera Batak dipentaskan di Jerman

 Opera Batak dipentaskan di Jerman

Maestro opera batak Zulkaidah Harahap (tengah) bersama Kelompok seniman dari Pusat Latihan Opera Batak (PLOT) saat menggelar pagelaran opera batak bertajuk "Maestro Maestro#5" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (FOTO ANTARA/Agus Apriyanto) istimewa

Balige, Sumut, (ANTARA News) - Pusat Latihan Opera Batak atau PLOT dari Pematangsiantar, akan mementaskan opera berjudul "Perempuan di Pinggir Danau" untuk mengikuti sebuah festival dan promosi budaya tentang Sumatera Utara di Koeln, Jerman pada November 2013.

"Sosialisasi keberangkatan Tim Opera Batak ke Jerman telah didiskusikan secara lebih matang dengan publik di Taman Budaya Sumatera Utara, Medan pada Sabtu (1/12)," kata Ketua PLOT, Thompson Hs di Balige, Minggu.

Menurut Thompson, dirinya berperan menjadi sutradara pementasan kesenian opera tradisional dengan setting keindahan Danau Toba yang mengisahkan perempuan dalam tatanan budaya adat Batak itu, guna mempromosikan potensi pariwisata Sumatera Utara pada pementasan yang akan diselenggarakan di Museum Koeln, Jerman.

Penulis naskah `Perempuan di Pinggir Danau`, Lena Simanjuntak dari Koeln, Jerman bersama Ketua Persahabatan Indonesia-Jerman, Karl Mertes sebagai panitia turut menghadiri bincang-bincang di ruang pameran Taman Budaya Sumatera Utara Medan tersebut.

Selain itu, kata Thompson, dua maestro Opera Batak dan beberapa personil yang terlibat dalam Tim yang akan bertolak ke Jerman mengikuti diskusi yang dikaitkan dengan 10 tahun revitalisasi Opera Batak, yang perencanaannya sudah mereka persiapkan sejak Agustus 2012 di Jakarta, sesuai program yang djadwalkan.

"Akhir Oktober 2012 lalu, program Revitalisasi Opera Batak sudah dimulai di Tarutung dengan kerjasama Asosiasi Tradisi Lisan dan Pemkab Tapanuli Utara," ujarnya.

Namun, lanjut dia, karena situasi di Jakarta belum mendukung, maka sosialisasi keberangkatan Tim dilaksanakan di Medan, sebab PLOT menganggap pementasan tersebut sebagai salah satu agenda 10 tahun revitalisasi opera Batak yang cukup penting.

Memang, menurut Thompson, beberapa agenda tentang revitalisasi tersebut sudah berlangsung, antara lain, pemberian gelar kepada beberapa orang yang berperan langsung dari awal program sampai proses operasional PLOT.

"Acara 10 tahun revitalisasi tersebut juga menggelar diskusi informatif terkait proses revitalisasi Opera Batak, seperti pertunjukan, pameran, seminar dan workshop," kata Thompson.