Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan organisasi konservasi global World Wildlife Fund (WWF) Indonesia sepakat menjalin kerja sama penelitian untuk mendukung konservasi populasi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus).
Usai penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak di
Jakarta, Senin, Direktur Lembaga Eijkman, Prof Sangkot Marzuki,
mengatakan Eijkman akan mengirimkan ahli untuk melatih pengambilan
sampel serta penggunaan alat dan bahan penelitian.
Eijkman juga akan melakukan ekstraksi, amplifikasi, dan analisis
DNA dari sampel yang dikumpulkan dalam penelitian yang ditujukan untuk
mengetahui sebaran, populasi, dan hubungan kekerabatan gajah-gajah di
Tesso Nilo, Riau, tersebut.
Direktur Eksekutif WWF Indonesia, Efransjah, mengatakan penyempitan habitat menjadi salah satu faktor yang mengancam kelangsungan hidup gajah-gajah Sumatera.
"Gerak satwa menjadi sempit, sehingga mau tidak mau terjadi gesekan antara manusia dan satwa," katanya.
(I025)
Berita Terkait
WWF ajak matikan lampu selama 1 jam pada 23 Maret
Selasa, 19 Maret 2024 13:05 Wib
Optimalisasi potensi pangan lokal di Katingan
Sabtu, 18 Desember 2021 6:59 Wib
WWF usulkan Indonesia darurat karhutla selamatkan hutan tersisa
Rabu, 18 September 2019 7:37 Wib
WWF minta karhutla kali ini tidak dianggap normal
Rabu, 18 September 2019 6:45 Wib
WWF mulai lakukan intervensi pengelolaan sawit berkelanjutan
Sabtu, 24 November 2018 10:50 Wib
Penyanyi Nugie Siap Dilaporkan Apkasindo, Benarkah Dia Provokator?
Selasa, 2 Agustus 2016 11:39 Wib
Jurnalis Kalimantan Dituntut Paham Cara Membaca Data
Kamis, 5 Mei 2016 2:56 Wib
Taman Nasional Sebangau, dari Zaman Kayu Hingga Restorasi
Minggu, 7 Februari 2016 22:48 Wib