Jakarta (ANTARA
News) - Pengguna layanan piranti lunak perkantoran berbasis komputasi
awan Microsoft Office 365 Bisnis di Indonesia mulai mengarah ke
usaha-usaha kecil dan menengah (UKM) dibanding perusahaan besar.
"Justru
bagi perusahaan-perusahaan kecil di Indonesia yang belum mempunyai
infrastruktur teknologi informasi, penyewaan piranti lunak jadi pilihan
utama bagi mereka," kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Andreas
Diantoro, di Jakarta, Kamis.
Andreas mengatakan layanan penyewaan
piranti lunak serta infrastruktur teknologi informasi pertama kali
diadopsi perusahaan-perusahaan besar di sektor keuangan seperti
perbankan dan asuransi lalu diikuti perusahaan sektor retail.
Layanan
penyewaan piranti lunak seperti Microsoft Office 365, menurut Andreas,
memang memudahkan pengguna sektor bisnis yang hanya mempunyai
perangkat-perangkat komputer spesifikasi lama karena hanya membutuhkan
jaringan Internet.
Namun di Indonesia, ketersediaan jaringan
Internet yang berkualitas menjadi tantangan penyedia layanan berbasis
komputasi awan untuk memasarkan produk mereka ke calon konsumen yaitu
pelaku UKM di daerah.
Direktur Developer dan Platform Microsoft
Indonesia, Risman Adnan, mengatakan ketersediaan dan kualitas jaringan
Internet di daerah akan mengikuti tren permintaan jaringan itu, meksipun
Office 365 juga dapat dioperasikan ketika koneksi Internet mati.
"Kami
akan terus meng-edukasi calon konsumen (UKM) seperti cara pembayaran
layanan dan layanan lain yang mengikuti (Office 365)," kata Business
Group Lead Microsoft Office Division Microsoft Indonesia, Bonnie
Mamanua.
Microsoft menyebut usaha kelas menengah jika memiliki
pegawai 10 hingga 250 orang dan usaha kelas kecil jika memiliki pegawai
satu hingga 10 orang.