Gorontalo (ANTARA
News) Rektor Universitas Negeri Gorontalo Syamsu Qomar Badu menjelaskan
bahwa kacaunya distribusi naskah Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan sederajat di wilayah Provinsi Gorontalo akibat data tidak
valid.
Data yang dimaksud adalah jumlah dan kebutuhan soal di setiap SMA yang
ada di lima kabupaten dan satu kota di Provinsi Gorontalo.
"Contohnya di Kabupaten Gorontalo itu tidak ada jurusan Bahasa, tapi
justru naskah soal UN untuk pelajaran Bahasa lebih banyak disitu
sementara daerah lainnya kekurangan," Kata Syamsu.
Namun kata dia, hingga Rabu (17/4) kemarin pihak panitia UN Provinsi
Gorontalo telah bekerja keras untuk kembali mendistribusikan naskah soal
ke daerah yang benar-benar memerlukan.
Proses disribusi itu kata Syamsu, dibantu oleh pihak Kepolisian Daerah
(Polda) Gorontalo dan dinas pendidikan nasional di masing-masing
kabupaten/kota.
Sementara itu Syamsu menilai bahwa sebaiknya dalam pelaksanaan UN nanti
khusus proses percetakan naskah soal bisa di desentralisasi.
"Untuk Provinsi Gorontalo ya soalnya dicetak disini saja," Kata Syamsu.
Hal itu kata dia cukup efisien sehingga tidak ada lagi masalah terkait dengan proses distribusi yang kacau seperti Tahun 2013.
Berita Terkait
IAHN-TP Palangka Raya berikan motivasi bagi 180 siswa di Buntok
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
FYP Yamaha disambut antusias siswa SMKN 5 Banjarmasin
Sabtu, 27 April 2024 6:17 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
Guru kekayaan intelektual Kemenkumham Kalteng edukasi KI pada siswa
Jumat, 26 April 2024 22:22 Wib
Empat siswa SMA Barito Utara ikuti seleksi Paskibraka Kalteng
Jumat, 26 April 2024 6:51 Wib
PT SLK bangun kesadaran siswa sejak dini jaga lingkungan dari sampah plastik
Kamis, 25 April 2024 19:05 Wib
Disdik Palangka Raya: Sekolah baru difungsikan pada 2024
Kamis, 4 April 2024 10:28 Wib
Oknum sekolah jadikan pembelian seragam siswa sebagai bisnis bakal ditindak tegas
Selasa, 2 April 2024 20:24 Wib