Muara Teweh, 27/6 (Antara) - Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mendesak pemerintah daerah memfungsikan pembangunan terminal angkutan umum antarkota tipe A Muara Teweh yang kini terkesan terlantar.
"Seharusnya terminal yang dibangun dengan dana miliaran rupiah itu difungsikan sesuai perencanaan. Tapi hingga ini belum difungsikan dan terkesan dibiarkan," kata Sekretaris Komisi A DPRD Barito Utara, Jainudin di Muara Teweh, Kamis.
Halaman terminal sudah ditumbuhi semak belukar sepanjang satu meter karena lama tidak dipakai. Bila ini dibiarkan, maka terkesan mubazir karena banyak dana yang digelontorkan untuk pembangunan itu, bahkan hingga beberapa tahun anggaran.
Jika ini difungsikan secepatnya, maka bisa memberikan manfaat bagi daerah terutama dari segi pendapatan untuk dana pembangunan setiap tahunnya.
"Kita sangat menyayangkan dana miliaran rupiah dikeluarkan, tapi tidak bisa dimanfaatkan. Seharusnya dalam perencanaan awal bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Barut itu.
Pembangunan terminal yang dilakukan sejak 2006 itu merupakan terminal yang menjadi lintasan trans Kalimantan poros tengah di wilayah pedalaman Sungai Barito tersebut sudah menjadi tanggung jawab pemerintah pusat karena tipenya bukan skala kecil.
Apalagi terminal tipe A penetapannya dilakukan Menteri, sehingga dana pembangunan atau merampungkan terminal tersebut berasal dari Kementerian Perhubungan.
Terminal baru terletak di kawasan camp Wayang Kelurahan Jingah (eks logpond perusahaan HPH PT Austral Byna) seluas empat hektare itu berada di pinggiran Sungai Barito.
"Kita mengharapkan pemerintah segera mengoperasikan terminal tersebut," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barut Feryy Kusmiadi mengatakan, pemerintah kesulitan mengoperasikan terminal tersebut karena sejumlah fasilitas pendukung masih kurang sehingga memerlukan dana tambahan.
"Dana untuk menambah fasilitas di terminal itu diperlukan, namun belum ada realisasi sehingga keadaannya seperti sekarang," kata dia.
Di samping tidak ada dana tambahan, letaknya juga diseberang sungai. Untuk angkutan taksi, penumpang memilih diperkotaan sehingga ada wacana terminal tersebut akan dialifungsikan menjadi terminal bongkar muat barang.
"Memang wacana kita ke depan bangunan terminal akap itu akan kita fungsikan sebagai terminal bongkar muat seperti banyak warga mengendaki," ujarnya.
(T.K009/B/S019/S019)