Teheran (ANTARA
News) - Duta Besar Nikaragua untuk Iran Mario Barquero Baltodano
mengecam kebijakan perang Presiden Amerika Serikat Barack Obama terhadap
Suriah, dan menekankan bahwa pemerintah AS bertindak seperti dalam
"era barbarisme"
"Pada abad ke-21, Obama bertindak seperti era barbarisme," kata
Baltodano kepada ISNA, dan menambahkan kemungkinan operasi militer
terhadap Suriah menunjukkan kurangnya `peradaban` di antara para pejabat
AS, sementara masalah itu dapat diselesaikan melalui dialog dan
perundingan.
"Para pejabat AS mengingatkan manusia era barbarisme ketika mereka
berbicara tentang invasi terhadap Suriah. Pemerintah AS bertindak
seperti barbar dan tidak menunjukkan perilaku yang beradab," katanya .
Baltodano juga menyebut perilaku Obama sebagai peraih Nobel Perdamaian hadiah "memalukan".
Utusan Nikaragua juga menyatakan penentangan negaranya terhadap
setiap serangan militer terhadap Damaskus, dan mengatakan "Kami
mendukung bangsa Suriah dan kami berpendapat bahwa mereka dapat
menyelesaikan masalah mereka melalui kerja sama yang komprehensif."
Sementara itu Presiden Suriah Bashar al-Assad memperingatkan bahwa
Amerika Serikat harus mengharapkan pembalasan jika meluncurkan serangan
militer terhadap Suriah dalam menanggapi dugaan serangan kimia 21
Agustus.
"Anda harus mengharapkan segalanya. Tidak hanya dari pemerintah,"
kata Bashar dalam wawancara dengan CBS dilakukan di istana kepresidenan
di Damaskus.
AS akan "membayar harga jika Anda tidak bijaksana berurusan dengan
teroris," kata Presiden Suriah dalam acara "This Morning" CBS yang
dipandu Charlie Rose dalam wawancara pertamanya dengan televisi Amerika
dalam hampir dua tahun.
Ini terjadi pada saat Presiden Amerika Barack Obama berusaha untuk
memenangkan otorisasi dari Kongres AS - yang agak skeptis sejauh ini -
untuk melakukan serangan militer terbatas terhadap pemerintah Suriah.
Mereka menuduh pemerintah Suriah memerintahkan penggunaan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus bulan lalu.
Bashar
membantah keterlibatannya dalam serangan yang dituduhkan itu. "Tidak
ada bukti saya menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri,"
katanya.
Menurut Bashar, pasukan pemerintah tidak berada di daerah serangan
senjata kimia pada 21 Agustus. "Tentara kami berada di daerah lain saat
serangan senjata kimia," katanya".
Dubes Nikaragua sebut Obama bertindak barbar
Pemerintah AS bertindak seperti barbar dan tidak menunjukkan perilaku yang beradab