Myanmar Serukan Peningkatan Upaya Untuk Capai MDGs

id Myanmar serukan peningkatan upaya untuk capai MDGs, Wunna Maung Lwin

 Myanmar Serukan Peningkatan Upaya Untuk Capai MDGs

Menlu Myanmar, Wunna Maung Lwin (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana), Istimewa

...kita perlu meningkatkan upaya kita dan mempercepat tindakan...

PBB (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Myanmar U Wunna Maung Lwin, Senin (30/9), menyerukan peningkatan upaya dan percepatan aksi untuk sepenuhnya mencapai Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs) selama dua tahun ke depan.

Ia mengeluarkan seruan tersebut saat berbicara dalam Debat Umum Ke-68 tahunan, Sidang Majelis Umum PBB, yang berlangsung sampai 1 Oktober.

"Kita dengan cepat mendekati tenggat MDGs. Dengan waktu tersisa kurang dari 850 hari, kita sekarang merasakan desakan untuk melihat ke belakang perjalanan kita dan merancang jalan ke depan," kata menteri tersebut.

Sebagaimana disepakati para pemimpin dunia dalam pertemuan tingkat tinggi PBB pada 2000, MDGs menetapkan sasaran khusus mengenai penghapusan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gendera, kesehatan ibu dan anak, kestabilan lingkungan hidup, pengurangan HIV/IADS dan malaria, dan kemitraan global bagi pembangunan, semuanya akan selesai pada akhir 2015.

U Wunna Maung Lwin menggarisbawahi bahwa meskipun kemajuan nyata dicapai dalam mewujudkan beberapa sasaran MDGs selama 13 tahun belakangan, masih ada ketidakseimbangan dan variasi dalam pencapaian di seluruh wilayah tersebut dan di dalam negeri.

"Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan upaya kita dan mempercepat tindakan untuk sepenuhnya mewujudkan MDGs dalam waktu yang tersisa," katanya, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Di banyak negara berkembang, terutama di negara yang terbelakang, kata menteri itu, sangat banyak penduduk yang masih bergulat menghadapi kemiskinan, kelaparan, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta kemerosotan lingkungan hidup.

"Jadi, sangat tepat beralasan bagi PBB untuk menetapkan Agenda Pembangunan Pasca-2015, dengan penekanan pada peningkatan upaya kita guna menghapuskan kemiskinan parah, melindungi lingkungan hidup dan mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan," katanya.

U Wunna Maung Lwin menambahkan jurang pemisah penting dalam penerapan MDGs dan agenda penghapusan kemiskinan perlu ditangani selama dua tahun ke depan, saat masyarakat internasional merancang peta jalan yang baik bagi agenda pembangunan pasca-2015.

"Sehubungan dengan ini, upaya nasional harus dibantu oleh lingkungan hidup yang memungkinkan dan dukungan internasional. Peran kemitraan global bagi pembangunan juga harus diperkokoh," katanya.


Penerjemah: Chaidar Abdullah