Sumbawa Besar
(ANTARA News) - Polsek Lape Tengah menyelidiki kasus perusakan tempat
tinggal SY yang terletak di Dusun Lape Atas, Kecamatan Lape, Sumbawa,
Nusa Tenggara Barat, karena dicurigai warga jika pemilik rumah adalah
seorang dukun santet.
"Kecurigaan kalau SY itu dukun santet tidak terbukti. Akan tetapi
massa sudah terlanjur merusak rumah dengan cara melempari dengan batu,"
kata Kapolsek Lape AKP Satrio, Senin.
Saat aksi perusakan itu terjadi pada Selasa (11/3) malam lalu, ujar
pria yang akrab dipanggil Yoyo, SY bersama istri dan lima orang anaknya
sempat diamankan, karena dikhawatirkan akan beresiko terhadap
keselamatan jiwanya.
Kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan antara SY dan warga, yang
difasilitasi Kepala Desa Lape Johar Arifin. Dalam pertemuan itu
terungkap kalau SY tidak pernah mengikuti kegiatan warga termasuk
gotong-royong, sehingga memunculkan rasa antipati terhadapnya.
Namun persoalan gotong-royong, kata Yoyo, bukan menjadi ranahnya.
Pihaknya akan menangani kasus yang berkaitan dengan tindak pidana,
katanya.
"Kami sudah menerima laporan SY terkait aksi perusakan dan telah
ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP,"
ujarnya, seraya mengatakan surat panggilan telah dilayangkan kepada
sejumlah saksi untuk dimintai keterangannya pada Selasa (18/3)
mendatang.
Disinggung keberadaan SY beserta keluarganya pascaperusakan itu,
Kapolsek Lape menyatakan, untuk sementara ini menumpang di rumah salah
seorang warga.
Sebelumnya, tempat tinggal SY dihujani batu oleh masyarakat pada
Selasa malam. Aksi massa ini karena dipicu adanya isu kalau SY memiliki
ilmu santet.
Untuk menetralisir situasi Kades Lape beserta aparat kepolisian dan
TNI terjun ke lapangan, sekaligus mengamankan terduga beserta
keluarganya. Pertemuan pun digelar dengan menghadirkan SY.
Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah unsur itu, massa tetap meminta agar SY hengkang dari kampung tersebut.
Di lain pihak, SY membantah menganut ilmu hitam sebagaimana tuduhan
warga. "Saya tidak menganut ilmu hitam dan saya berani bersumpah atas
apapun, meski harus sumpah pocong sekalipun. Tudingan ini adalah
fitnah," ujarnya.
SY mengaku tudingan ini telah dilaporkan kepada ketua RT dan kepala
dusun (Kadus) serta ke Kapolsek Lape, Selasa sore. Namun malam harinya,
sekitar pukul 21.00 Wita, rumahnya dihujani batu.
SY mengaku terpaksa angkat kaki dari dusun ini dan telah mengemasi
seluruh barangnya, sebab rumah yang ditempatinya sudah hancur dilempari
massa. (SZH/I014)
Berita Terkait
Polisi selidiki kasus kaus kaki dengan tulisan lafaz Allah
Selasa, 19 Maret 2024 8:56 Wib
Kejari selidiki penyalahgunaan dana hibah KONI
Senin, 18 Maret 2024 22:29 Wib
Kejari terus selidiki kasus dugaan korupsi di UPR
Kamis, 14 Maret 2024 13:28 Wib
Polisi selidiki teror bom di Pamekasan
Selasa, 20 Februari 2024 16:29 Wib
Polisi selidiki pembunuh gajah latih di Riau
Senin, 29 Januari 2024 13:53 Wib
Polisi selidiki pencurian di Gereja Samaria Palangka Raya
Rabu, 17 Januari 2024 16:48 Wib
Polisi selidiki pencurian modus pecah kaca mobil di Sampit
Jumat, 3 November 2023 20:07 Wib
Polresta selidiki orang tua pembuang bayi di Palangka Raya
Senin, 30 Oktober 2023 16:46 Wib