Perth (ANTARA News) - Delapan pesawat dan sembilan kapal terlibat dalam lanjutan perburuan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dan pencarian akan disesuaikan untuk bergerak lebih jauh ke utara, kata pensiunan Kepala Angkatan Udara Marsekal Angus Houston, pemimpin badan koordinasi operasi gabungan (Joint Agency Coordination Center/JACC).
Sementara Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan arahan tentang upaya pencarian internasional di RAAF Base Pearce, Houston mengatakan Australia melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membantu Malaysia menemukan pesawat MH370 dan memulihkan apa yang mereka dapat dari Samudera Hindia.
"Ini pencarian dan operasi penemuan yang paling menantang yang pernah saya lihat, dan mungkin salah satu operasi yang paling kompleks di dunia selama ini," kata Houston seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Delapan pesawat dan sembilan kapal pencari akan menjelajahi wilayah sekitar 223.000 km persegi, 1.680 km barat utara-barat Perth, Kamis.
Cuaca diperkirakan cerah, dengan jarak-pandang sekitar 10 kilometer meskipun beberapa terisolasi hujan di daerah selatan.
Kapal selam Inggris HMS Tireless dan HMS Echo telah tiba di selatan Samudera Hindia untuk membantu pencarian pesawat dan "kotak hitam" perekam data penerbangan.
Echo, kapal survei hidrografi multi-fungsi, dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mensurvei dan memindai dasar laut.
Kapal Angkatan Laut Australia Ocean Shield yang dilengkapi dengan detektor kotak hitam dari Amerika Serikat dijadwalkan tiba di daerah pencarian Jumat.
Sebuah pesawat E-7A Wedgetail Australia yang mampu menjelajah ruang udara di area pencarian juga membantu misi yang telah berlangsung selama lebih dari tiga pekan tapi belum membuahkan hasil.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Rabu berjanji melanjutkan pencarian dan mengatakan "kita berhutang setidaknya sebanyak itu kepada keluarga korban."
(Uu.H-AK)