Harga Daging Di Sukamara Kalteng Rp130 Ribu/Kg

id Harga daging di Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah menjelang bulan suci Ramadhan 1435 Hijriyah merangkak naik seperti daging rusa dari Rp7

Harga Daging Di Sukamara Kalteng Rp130 Ribu/Kg

Ilustrasi, Pedagang Daging. (Istimwa)

Kenaikan harga daging menjelang bulan suci Ramadhan 2014 sangat signifikan, namun masyarakat terpaksa membeli sesuai dengan kemampuannya.

Sukamara, (Antara Kalteng) – Harga daging di Kabupaten
Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah menjelang bulan suci Ramadhan 1435
Hijriyah merangkak naik seperti daging rusa dari Rp70.000/Kg menjadi Rp80.000/Kg,
dan daging sapi dari Rp110.000 menjadi Rp130.000/Kg.



Meskipun harga
daging rusa dan daging sapi mengalami kenaikan sangat signifikan dibanding
sebelumnya, namun masyarakat terpaksa membelinya dalam jumlah terbatas, kata
seorang ibu rumah tangga, Maulida di pasar Saik, Sukamara, Sabtu.



Pantauan di pasar
tersebut, daging rusa dan daging sapi terjual habis walau harganya
mengalami   kenaikan. Masyarakat muslim dari daerah
membeli daging untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1435 Hijriyah.



Maulida mengatakan,
kenaikan harga daging sangat mengejutkan karena berbeda dengan harga sebelumnya
yang sedikit meningkat dibanding menjelang puasa Ramadhan 2014. Sebelumnya
harga daging rusa Rp70 ribu/Kg dan daging sapi Rp110 ribu/Kg.



Harga daging ayam
kampung juga mengalami kenaikan dari Rp45 ribu/Kg menjadi Rp60 ribu/Kg,
sedangkan ayam ras dari Rp35 ribu/Kg menjadi Rp38 ribu/Kg. Harga daging rusa yang
naik sangat signifikan, yakni dari Rp70 ribu/Kg menjadi Rp80 ribu/Kg, dan
daging sapi Rp130 ribu dari Rp110 ribu/Kg.



“Kenaikan harga daging
menjelang bulan suci Ramadhan 2014 sanga signifikan, namun masyarakat terpaksa
membeli sesuai dengan kemampuannya. Saya hanya membeli secukupnya saja karena
harganya mahal. Yang cukup untuk persiapan beberapa hari Ramadhan, ujarnya.



Maulida yang
mengaku terkejut dengan kenaikan harga daging yang signifikan itu, namun harus
dihadapi meskipun harganya sangat mahal. Harapannya harga daging segera turun
agar masyarakat dapat mengonsumsikan daging sesuai standar kesehatan, katanya.



“Kita sebagai
masyarakat mengikuti perkembangan harga pasar saja, yang penting barangnya ada
dan tersedia memadai. Lihat saja daging yang dijual pedagang habis dibeli
masyarakat meski harga yang ditawarkan pedagang jauh lebih mahal dibandingkan
sebelumnya,” tambah Maulida.



Masyarakat tetap
membeli daging meskipun harganya naik, karena kebutuhan menghadapi bulan suci
Ramadhan. Maulida mengatakan, daging yang dijual pedagang habis dibeli
masyarakat walau harganya mahal.