AS Tuduh ISIL Berperang Untuk Hancurkan Irak

id AS Tuduh ISIL Berperang Untuk Hancurkan Irak,

 AS Tuduh ISIL Berperang Untuk Hancurkan Irak

Para relawan yang bergabung dengan tentara Irak untuk berjuang melawan militan Sunni dari Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) menaiki bus di Najaf, Irak, Jumat (13/6). (Istimewa)

Washington (ANTARA News) - Gedung Putih pada Senin (30/6) menuduh kelompok gerilyawan yang dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) berperang untuk "menghancurkan Irak".

Amerika Serikat juga berjanji akan melanjutkan pengiriman senjata termasuk pesawat tempur F-16 ke negara Arab yang dilanda perang itu.

Juru Bicara Josh Earnest, dalam tanggapan atas proklamasi berdirinya ISIL pada Minggu sebagai kekhalifahan di daerah yang dikuasainya baik di Irak maupun Suriah, menggambarkannya sebagai "kegiatan teror atau aksi kekerasan serta ideologi represif yang menimbulkan ancaman sangat besar bagi masa depan Irak".

"ISIL bukan, sebagaimana diklaimnya, berperang atas nama kaum Sunni," kata Earnest kepada wartawan, dalam taklimat harian. "ISIL tak berperang buat Irak yang lebih kuat. ISIL berperang untuk menghancurkan Irak."

Ia menyampaikan "kekecewaan" sehubungan dengan kegagalan Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki selama bertahun-tahun untuk menggolkan "agenda pemerintah yang melibatkan banyak pihak" yang diperlukan untuk menjamin apa yang ia sebut "keberhasilan jangka panjan Irak".

Ia mengatakan Washington bekerjasama dengan pemerintah Al-Maliki dan semua pemimpin politik di Irak ke arah beridrinya pemerintah banyak pihak guna menghadapi "ancaman keberadaan ini" yang ditimbulkan oleh ISIL, demikian laporan Xinhua, Selasa pagi.

Ia menjelaskan Amerika Serikat mendesak para pemimpin Irak agar mencapai kesepakatan pada tiga pos kritis yang penting bagi pembentukan pemerintah mendatang --perdana menteri, presiden dan ketua parlemen.

"Kami berharap mereka akan bertindak cepat sehingga pembentukan pemerintah dapat bergerak maju setelah sidang pertama parlemen baru diselenggarakan pada 1 Juli," tambah Earnest.

Washington mengirim sebanyak 300 penasehat 300 ke Irak selain peningkatan pengawasan serta pengumpulan informasi intelijen di negara Arab, sebagai bagian dari upayanya untuk menanggulangi serangan mengejutkan ISIL di Irak Barat dan Utara.

Pemerintah Presiden AS Barack Obama pada Kamis (26/6) meminta Kongres menyetujui pengeluaran 500 juta dolar AS untuk melatih dan melengkapi anggota oposisi Suriah, saat petempur ISIL terlibat pertempuan di dalam negara irak dan Suriah.

"Saya dapat memberitahu anda bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mengitim jet tempur F-16 ke Irak sesegera mungkin," katanya. Ia menambahkan pengiriman dua pesawat pertama telah dijadwalkan untuk musim gugur tahun ini.