Washington (ANTARA
News) - Gedung Putih pada Senin (30/6) menuduh kelompok gerilyawan yang
dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) berperang untuk
"menghancurkan Irak".
Amerika Serikat juga berjanji akan melanjutkan pengiriman senjata
termasuk pesawat tempur F-16 ke negara Arab yang dilanda perang itu.
Juru Bicara Josh Earnest, dalam tanggapan atas proklamasi berdirinya
ISIL pada Minggu sebagai kekhalifahan di daerah yang dikuasainya baik
di Irak maupun Suriah, menggambarkannya sebagai "kegiatan teror atau
aksi kekerasan serta ideologi represif yang menimbulkan ancaman sangat
besar bagi masa depan Irak".
"ISIL bukan, sebagaimana diklaimnya, berperang atas nama kaum
Sunni," kata Earnest kepada wartawan, dalam taklimat harian. "ISIL tak
berperang buat Irak yang lebih kuat. ISIL berperang untuk menghancurkan
Irak."
Ia menyampaikan "kekecewaan" sehubungan dengan kegagalan Perdana
Menteri Irak Nuri Al-Maliki selama bertahun-tahun untuk menggolkan
"agenda pemerintah yang melibatkan banyak pihak" yang diperlukan untuk
menjamin apa yang ia sebut "keberhasilan jangka panjan Irak".
Ia mengatakan Washington bekerjasama dengan pemerintah Al-Maliki dan
semua pemimpin politik di Irak ke arah beridrinya pemerintah banyak
pihak guna menghadapi "ancaman keberadaan ini" yang ditimbulkan oleh
ISIL, demikian laporan Xinhua, Selasa pagi.
Ia menjelaskan Amerika Serikat mendesak para pemimpin Irak agar
mencapai kesepakatan pada tiga pos kritis yang penting bagi pembentukan
pemerintah mendatang --perdana menteri, presiden dan ketua parlemen.
"Kami berharap mereka akan bertindak cepat sehingga pembentukan
pemerintah dapat bergerak maju setelah sidang pertama parlemen baru
diselenggarakan pada 1 Juli," tambah Earnest.
Washington mengirim sebanyak 300 penasehat 300 ke Irak selain
peningkatan pengawasan serta pengumpulan informasi intelijen di negara
Arab, sebagai bagian dari upayanya untuk menanggulangi serangan
mengejutkan ISIL di Irak Barat dan Utara.
Pemerintah Presiden AS Barack Obama pada Kamis (26/6) meminta
Kongres menyetujui pengeluaran 500 juta dolar AS untuk melatih dan
melengkapi anggota oposisi Suriah, saat petempur ISIL terlibat
pertempuan di dalam negara irak dan Suriah.
"Saya dapat memberitahu anda bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen
untuk mengitim jet tempur F-16 ke Irak sesegera mungkin," katanya. Ia
menambahkan pengiriman dua pesawat pertama telah dijadwalkan untuk musim
gugur tahun ini.
Berita Terkait
Staf Deplu tuduh Biden "sebarkan informasi salah" konflik Palestina
Rabu, 15 November 2023 6:12 Wib
Taliban tuduh Pakistan izinkan wilayah udara dipakai 'drone' AS
Minggu, 28 Agustus 2022 19:54 Wib
Brad Pitt tuduh Angelina Jolie rugikan bisnis wine mereka
Rabu, 8 Juni 2022 10:40 Wib
Jaksa Ukraina tuduh Rusia gunakan pemerkosaan sebagai taktik perang
Rabu, 4 Mei 2022 14:46 Wib
Komisi Eropa tuduh Apple batasi akses ke teknologi dengan pembayaran nirkontak
Selasa, 3 Mei 2022 20:00 Wib
Tuduh curi telepon seluler, seorang ABK tusuk empat rekannya
Jumat, 24 Desember 2021 23:31 Wib
Polisi selidiki pencurian motor bermodus tuduh korban lakukan begal
Selasa, 12 Oktober 2021 16:29 Wib
AS dituduh curangi media sosial
Minggu, 14 Maret 2021 13:41 Wib