Harga Tiket Pesawat Pengaruhi Inflasi Di Sampit

id Harga Tiket Pesawat Pengaruhi Inflasi Di Sampit

Harga Tiket Pesawat Pengaruhi Inflasi Di Sampit

Ilustrasi, (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Kenaikan harga tiket pesawat saat musim arus mudik lebaran Idul Fitri ternyata berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Juli lalu.

"Wajar saja mempengaruhi inflasi karena harga tiket saat musim arus mudik lalu cukup tinggi. Rata-rata di atas Rp 1 juta per tiket, padahal saat kondisi normal di bawah Rp 700 ribu," kata Wulan, salah seorang warga Sampit, Jumat.

Harga tiket pesawat di Bandara Haji Asan Sampit saat arus mudik lalu memang mengalami kenaikan dan selalu terjual penuh. Masyarakat tidak ada pilihan karena kini tinggal satu maskapai yang beroperasi di bandara ini yaitu Kalstar Aviation.

Masyarakat yang ingin mencari alternatif maskapai terpaksa terbang melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya karena ada beberapa pilihan. Namun untuk menjangkau bandara itu, warga Sampit harus menempuh perjalanan darat sekitar empat jam.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik Nasional Kotim, perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Sampit pada bulan Juli 2014 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Kota Sampit mengalami inflasi sebesar 0,51 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,03 pada bulan Juni 2014 menjadi 112,6 pada bulan Juli 2014.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2014) sebesar 3,64 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2014 terhadap Juli 2013) sebesar 4,05 persen.

Inflasi di Sampit bulan Juli terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 3,2 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,89 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,31 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,15 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok sandang sebesar 0,22 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Sampit selama bulan Juli 2014 antara lain: biaya jaringan saluran TV, tongkol atau ambu-ambu, angkutan udara, cabai rawit, daun singkong, ice cream, kontrak rumah dan mobil.

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain: daging ayam ras, beras, jeruk, gula pasir, udang basah, pisang, rimbang atau tekokak, dan ketimun.

Dilihat dari sembilan kota IHK di Kalimantan yang menghitung inflasi pada bulan Juni 2014 ini, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan dengan inflasi sebesar 2,51 persen dan terendah di Kota Palangkaraya yaitu sebesar 0,22 persen.

Secara berurutan inflasi terjadi di Kota Tarakan 2,51 persen; Pontianak 1,49 persen; Singkawang 1,2 persen; Banjarmasin 0,69 persen; Samarinda 0,66 persen; Balikpapan 0,62 persen; Sampit 0,51 persen; Tanjung 0,4 persen, dan Kota Palangka Raya 0,22 persen.



(T.KR-NJI/B/M019/M019)