Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev berbicara
dengan Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatsenyuk melalui telepon, kata
layanan pers pemerintah Rusia Kamis.
Medvedev dan Yatseniuk membahas hubungan keuangan dan ekonomi antara
Rusia dan Ukraina, kata layanan pers menambahkan, tanpa merinci
pembicaraan, parlemen Ukraina, Rabu, mengkonfirmasi Arseniy Yatsenyuk,
pro-Barat, akan mempertahankan jabatannya sebagai perdana menteri untuk
memimpin pemerintah koalisi baru, lapor Reuters dan AFP.
Dalam satu langkah secara luas telah diperkirakan, Yatsenyuk
dikonfirmasi untuk tetap sebagai perdana menteri dengan dukungan 341
dari 390 anggota Dewan Perwakilan Rakyat di parlemen Verkhovna Rada,
yang telah didudukinya sejak partai pro-Eropa memenangkan mayoritas di
jajak pendapat pada Oktober.
Yatsenyuk - yang telah menjabat sejak jatuhnya Presiden Viktor
Yanukovych, pro-Rusia, pada Februari - menurut laporan AFP, mengakui
pemerintah baru menghadapi tugas raksasa untuk mencoba menyeret negara
mantan-Soviet itu kembali dari ambang keruntuhannya.
"Pada bahu kami terletak beban tanggung jawab sejarah - untuk
melestarikan negara dan memenangkan kemerdekaan kita," kata Yatsenyuk di
depan para anggota parlemen.
"Negara ini sedang berperang dan orang-orang dalam kesulitan."
Pasukan pemerintah saat ini berjuang menghadapi pemberontak yang
didukung Kremlin dalam konflik yang brutal di timur, yang menewaskan
lebih dari 4.300 orang sejak April dan memecah-belah negara. (AK)
Berita Terkait
Donald Trump sementara unggul atas Harris versi hitungan cepat
Rabu, 6 November 2024 13:17 Wib
Kejang pada anak akibat obat resep meningkat dua kali lipat
Kamis, 17 Oktober 2024 11:34 Wib
Pesawat Air India mendarat darurat usai ada ancaman
Rabu, 16 Oktober 2024 11:37 Wib
Donald Trump tolak tampil dalam debat capres kedua melawan Kamala Harris
Kamis, 10 Oktober 2024 17:58 Wib
Serangan rudal dari Iran rusak 100 rumah di Tel Aviv
Kamis, 3 Oktober 2024 8:44 Wib
Claudia Sheinbaum jadi presiden perempuan pertama Meksiko
Rabu, 2 Oktober 2024 16:24 Wib
Yaman luncurkan serangan drone ke Tel Aviv
Rabu, 2 Oktober 2024 11:15 Wib
Paus : Pemboman Israel di Gaza dan Lebanon 'tidak bermoral'
Senin, 30 September 2024 13:04 Wib