Manila (ANTARA News) - Topan Hagupit menghancurkan banyak rumah dan
mengakibatkan hujan lebat di seluruh Filipina Timur pada Ahad (7/12),
menewaskan dua orang.
Pada saat yang sama topan tersebut menimbulkan banyak penderitaan
buat jutaan orang setelah serangkaian bencana yang merenggut banyak
korban jiwa di negara Asia Tenggara itu.
Topan tersebut memasuki daratan dari Samudra Pasifik ke permukiman
nelayan terpencil di Pulau Samar pada Sabtu malam (6/12), dengan angin
berkecepatan 210 kilometer per jam, kata lembaga cuaca setempat, Pagasa.
Kekuatan angin saat topan tersebut memasuki daratan membuat Hagupit
jadi topan paling kuat yang menerjang Filipina tahun ini, melampaui
kekuatan topan yang pada Juli menewaskan lebih dari 100 orang.
"Banyak rumah, terutama di daerah pantai, dihumbalang oleh angin
kencang," kata Stephanie Uy-Tan, Wali Kota Catbalogan --kota utama di
Samar, melalui telepon kepada AFP.
"Pohon dan tiang listri tumbang, atap rumah dari seng diterbangkan dan banjir menerjang," katanya.
Karena khawatir mengenai terulangnya bencana tahun lalu, ketika
Topan Super Haiyan merenggut lebih dari 7.350 nyawa, pemerintah
melakukan upaya besar pengungsian sebelum Hagupit memasuki daratan.
Ribuan orang telah berlindung.
Pemerintah menyatakan berbagai upaya, yang digambarkan oleh PBB
sebagai salah satu pengungsian terbesar pada masa damai, tak diragukan
telah menyelamatkan banyak orang.
Namun kekuatan maksimal angin yang dibawa Hagupit juga turun drastis pada Ahad pagi menjadi 170 kilometer per jam.
Kondisi tersebut membuat Topan Hagupit jauh lebih lemah dibandingkan
dengan Haiyan, yang menjadi topan paling kuat yang tercatat memasuki
daratan, dengan angin berkecepatan 315 kilometer per jam.
"Kami mengambil pelajaran dari Topan Yolanda. Banyak warga negara
kami sekarang lebih mengukung upaya pengungsian," kata wanita Juru
Bicara Lembaga Bencana Nasional Mina Marasigan kepada AFP. Ia merujuk
kepada nama setempat untuk Topan Haiyan.
"Topan ini lebih lemah, satuan pemerintah lokal kami dan pemerintah
nasional lebih siap dan rakyat sekarang mau mendengarkan seruan kami
agar mengungsi. Ini semua membuat perbedaan besar; jumlah korban jiwa
tidak banyak," katanya.
Tapi tetap saja Hagupit menewaskan dua orang --satu bayi perempuan
dan satu pria tua yang meninggalkan akibat hipotermia, kata badan
penanganan bencana tersebut.
Hagupit juga cuma melintasi separuh wilayah Filipina sampai Ahad
malam dan pemerintah terus mempersiapkan skenario kasus terburuk,
termasuk kemungkinan banjir besar di Ibu Kota negeri tersebut, Manila.
Di kota yang kacau dengan 12 juta warganya itu, pemerintah
menghentikan kegiatan belajar-mengajar untuk Senin, puluhan ribu
penghuni wilayah kumuh diungsikan dari gubuk mereka di pantai dan
puluhan penerbangan dibatalkan.
Topan tersebut juga diperkirakan mengakibatkan hujan lebat di
seluruh perkampungan nelayan dan pertanian miskin serta objek pariwisata
terkenal di beberapa pulau Filipina Barat, sebelum keluar menuju Laut
Tiongkok Selatan pada Selasa.
Di beberapa pulau di bagian tengah dan timur negeri itu, yang
mengalami paling banyak kerusakan akibat Topan Haiyan 13 bulan lalu,
Hagupit kembali menghancurkan ribuan rumah.
Di Tacloban, salah satu kota besar yang paling parah diterjang
Haiyan, rumah sementara yang dibangun dari jerami oleh lembaga bantuan
buat penyintas topan tahun lalu juga telah dicabik-cabik, kata Wakil
Wali Kota Jerry Yaokasin.
(C003)
(T.C003/A/C003/C003) 08-12-2014 06:39:59