Balikpapan (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyatakan
Helikopter Sikorsky S-76C dengan nomor registrasi PK FUP milik PT
Heavylift Aviation Indonesia yang disewa perusahaan minyak dan gas
Total E & P Indonesia sempat oleng sebelum jatuh.
"Berdasarkan keterangan saksi yang melihat helikopter tersebut
terputar dan oleng kemudian haluan helikopter mengarah ke bawah dan
jatuh," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Fajar Setiawan di
Balikpapan, Sabtu malam.
Helikopter ini jatuh disertai asap hitam namun tidak memercikan api.
Melihat
kejadian tersebut saksi bernama Erwan Paulana (43 tahun) melaporkan
kepada patroli keamanan yang sedang melintas, kata Fajar.
Kemudian
saksi kedua bernama Sabdo Utomo (41 tahun) yang bertugas sebagai
petugas keamanan pada Total E & P Indonesie dan Supardi (44 tahun)
langsung mendatangi tempat kejadian jatuhnya helikopter tersebut pukul
10.30 WITA," sambung Fajar.
Tujuh korban selamat dievakuasi ke
klinik site CPU Total E & P Indonesie. Mereka adalah Ahmad Zaini,
Agung, Sudarman, Rahmat, Sugeng, Cahaya dan Andre.
"Pesawat tersebut jatuh di daerah TM 30 depan GTS 4 di Tanjung Dewa
RT. 01 Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai
Kartanegara," kata Fajar.
Polda Kalimantan Timur, Polres Kutai Kartanegara dan tim SAR sedang
bekerja di lapangan, sedangkan korban telah dikirim ke Rumah Sakit
Siloam Balikpapan.
Helikopter Sikorsky S-76C Sewaan Sempat Oleng, Lalu Jatuh
Helikopter ini jatuh disertai asap hitam namun tidak memercikan api.