Medan (ANTARA News) - Nahdlatul Ulama menilai aktivitas yang dilakukan
kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and
Syria/ISIS) merupakan upaya untuk menjatuhkan citra Islam.
"Wallahi
(demi Allah), ISIS bertentangan dengan Islam," kata Ketua Umum
Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj dalam pembukaan Pra-Muktamar NU
zona Sumatera di Pesantren Al-Kautsar Medan, Minggu.
Menurut dia, Islam yang memiliki konsep rahmatan lilalamin atau membawa rahmat bagi seluruh alam sangat anti dengan radikalisme dan aksi terorisme yang menimbulkan ketakutan bagi manusia.
Jika dikaji secara keseluruhan ajaran Islam, tidak ada satu pun ajaran
yang pernah mengajarkan perilaku seperti yang ditunjukkan ISIS tersebut.
"Mereka seenaknya membunuh orang, anak-anak, menyembelih wartawan. Mana
ada ajaran Islam seperti itu," katanya di hadapan Gubernur Sumut Gatot
Pujo Nugroho, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi, dan
Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo.
Tindakan ISIS yang mengaitkan perilakunya dengan Islam tersebut justru
menjelekkan atau merusak citra agama yang disebarkan Nabi Muhammad SAW
itu.
"Mereka (ISIS) itu justru lebih efektif dalam menjelekkan citra Islam dibandingkan nonmuslim," kata Said Aqil.
Ia juga menyesalkan adanya sejumlah pesantren di Indonesia, terutama di
Cirebon yang bukannya mengajarkan Alquran dan hadist, melainkan cara
merakit bom.
Pengajaran tersebut terkesan mendidik santri-santri yang seharusnya
dapat menjadi contoh teladan, justru menjadi pelaku aksi terorisme.
Said Aqil menilai fenomena itu sangat kontraproduktif karena dapat
menjatuhkan nama baik pondok pesantren yang mendidik generasi muda
Islam.
NU Katakan Bahwa ISIS Jatuhkan Citra Islam
Mereka seenaknya membunuh orang, anak-anak, menyembelih wartawan. Mana ada ajaran Islam seperti itu