Penjualan Batu Bara Barut Capai 2,1 Juta Ton

id Penjualan Batu Bara Barito Utara

Penjualan Batu Bara Barut Capai 2,1 Juta Ton

Ilustrasi - Penambangan batu bara. (istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mencatat penjualan batu bara di wilayahnya selama periode Januari-Mei 2015 mencapai 2,1 juta ton atau bertambah dibanding bulan lalu 1,7 juta ton.

"Jumlah ini merupakan penjualan dari 10 investor pemegang izin kuasa pertambangan atau izin usaha pertambangan (IUP) dan satu pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B)," kata Kepala Bidang Pengawasan Tambang Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara, Sarifudin di Muara Teweh, Senin.

Menurut Sarifudin, penjualan batu bara tersebut mengalami penurunan dikarenakan dalam setahun terakhir harga batu bara di luar anjlok, sehingga hampir semua perusahaan mengurangi produksi untuk menekan biaya operasional.

"Saat ini sejumlah perusahaan tambang batu bara di daerah ini ada yang merumahkan karyawannya karena anjloknya harga batu bara," katanya.

Di samping itu, kata Sarifudin, produksi batu bara di kabupaten pedalaman Kalteng itu masih mengalami kendala angkutan karena selama ini mengandalkan transportasi air melalui Sungai Barito.

Ia mengatakan angkutan batu bara sering terhenti atau terkendala akibat kedalaman Sungai Barito yang kalau naik hingga di atas normal, kapal juga tidak bisa berlayar karena terhalang jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh sehingga kapal bisa tersangkut.

"Selain itu kalau air Sungai Barito yang menurun atau surut hingga menjadi dangkal sehingga tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar," kata dia.

Penjualan batu bara Kabupaten Barito Utara pada periode Januari-Desember 2014 mencapai 4,1 juta ton atau turun dibanding 2013 yang mencapai 5,1 juta ton.